KABAR BESUKI – Akademisi Rocky Gerung menyebut bahwa rezim Jokowi berusaha memecah belah partai dari dalam serta warga sipil.
Menurut penjelasannya, Jokowi yang mengaku taat pada konstitusi sebenarnya tengah berupaya menggalang massa agar masa jabatannya diperpanjang.
Rocky Gerung juga mencontohkan tanda-tanda kemunduran demokrasi yang terjadi di bawah pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca Juga: Rukyat Hilal Tidak Berhasil, PWNU Jawa Timur Akhirnya Menetapkan Hari Pertama Puasa Ramadhan 2022
Rocky Gerung percaya bahwa saat ini adalah praktik umum untuk diam dan politik memecah belah untuk melindungi kekuasaan.
Sosok yang juga pengamat politik itu menyebutkan bukan hanya parpol saja yang terpecah belah, masyarakat sipil kini terfragmentasi sehingga sulit bersatu untuk melawan penindasan penguasa.
Lebih lanjut, Rocky Gerung mengatakan kepala desa juga terpecah setelah Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi) versi Surtawijaya ingin mendeklarasikan Jokowi sebagai presiden untuk tiga periode.
Baca Juga: Resep Membuat French Toast Banana, Bisa Anda Coba Dirumah!
“Pemerintahan Presiden Jokowi berusaha kuasai parpol memecah belah partai dari dalam, masyarakat sipil pun dipecah belah. Rezim kini mengumpankan perpecahan sampai tingkat desa, hiruk pikuk seolah ada demokrasi tapi sebenernya demokrasi sedang dirusak,” tutur Rocky Gerung.