Network
KABAR BESUKI – Pengacara kontroversial Farhat Abbas melayangkan kritik tajam terkait pertandingan tinju antara Azka Corbuzier melawan Vicky Prasetyo.
Farhat Abbas menilai bahwa pertandingan tinju antara Azka Corbuzier dan Vicky Prasetyo tersebut adalah tindakan eksploitasi anak.
Ia bahkan mengancam akan melaporkan pertandingan tinju tersebut kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) serta Komisi Tinju Indonesia.
Baca Juga: Mayang Terancam Penjara Selama 6 Tahun, Terkait Kasus Dugaan Black Campaign Skincare Merk 'T'
“Kita akan melaporkan kepada komisi tinju Indonesia, kepada Menpora, kenapa ada pertandingan tinju gak tau kelas apa ukurannya,” kata Farhat Abbas seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube Sambel Lalap pada 03 April 2022.
Menurut Farhat Abbas, dalam pertandingan tinju harusnya dibagi dalam kategori berdasarkan usia dan berat badan.
“Nah, ini om-om 38 tahun melawan anak kecil umur 15 tahun tinju, ini eksploitasi anak,” ujar Farhat Abbas.
Mantan suami dari Nia Daniaty itu menilai bahwa pertandingan tinju antara Vicky Prasetyo dan Azka Corbuzier adalah sebuah settingan yang hasilnya sudah direncanakan.
Baca Juga: Hotman Paris Hutapea Dilaporkan Razman Arif Terkait Dugaan Pornografi Diunggahan Instagramnya
Sebab menurutnya, dalam pertandingan tinju tersebut Vicky Prasetyo hanya pura-pura mengalah kepada Azka Corbuzier.
“Kalau benar-benar dipukul kan jatuhnya penyiksaan terhadap anak, kekuatan mereka tidak sebanding, Vicky itu walaupun dinyatakan kalah, saya rasa sih hanya pura-pura kalah saja dari lawannya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Farhat Abbas juga menyebut bahwa pertandingan tinju yang melibatkan anak Deddy Corbuzier dengan Vicky Prasetyo termasuk ilegal karena tidak mendapat izin dari pihak berwajib.
Baca Juga: Amien Rais Sebut Pemerintahan Jokowi Sudah Tidak Dibutuhkan dan Harus Turun pada Oktober 2024
Dia merasa, pihak berwajib perlu melihat potensi adanya eksploitasi anak di balik pertandingan tinju tersebut.
“Pertandingan ini hanya main-mainan, hanya lucu-lucuan, ini pertandingan ilegal, harusnya pihak kepolisian harusnya proses dan hentikan, jangan dikeluarkan izin,” terangnya.
“Ini kalau di luar negeri bisa ditangkap bapaknya,” tandasnya.***
