Presiden AS Menentang Undangan Jokowi ke Putin Untuk KTT G20: Rusia Seharusnya Tidak Menjadi Bagian

- 30 April 2022, 14:57 WIB
Presiden Amerika Serikat Menentang Undangan Jokowi ke Putin Untuk KTT G20/
Presiden Amerika Serikat Menentang Undangan Jokowi ke Putin Untuk KTT G20/ /IG Joko Widodo/

KABAR BESUKI - Indonesia menghadapi oposisi Amerika Serikat dan mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke KTT Kelompok Dua Puluh (G20) pada November, serta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, kata Presiden Joko Jokowi, Jumat, 29 April 2022.

Jokowi selaku pemegang kursi kepresidenan G20 tahun ini, telah berada di bawah tekanan berat dari Barat, yang dipimpin oleh AS, untuk mengecualikan Rusia setelah invasinya ke Ukraina, tetapi ia berpendapat bahwa ia harus tetap "tidak memihak".

“Saya telah mengundang Presiden Zelenskyy untuk menghadiri KTT G20,” kata Jokowi, menunjukkan bahwa kompromi telah dicapai menyusul tekanan dari Presiden AS Joe Biden dan lainnya untuk memungkinkan partisipasi Ukraina untuk mencapai keseimbangan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Menawarkan Banyak Kerja Sama Baru Kepada Pemerintah Jepang

Putin mengkonfirmasi dalam panggilan telepon dengan Jokowi bahwa dia akan menghadiri KTT, yang akan berlangsung di pulau Bali, kata pemimpin Indonesia itu dalam pidato yang disiarkan langsung.

Rusia adalah anggota G20, sedangkan Ukraina bukan. Pemerintahan Biden memperjelas pandangannya tentang undangan Putin pada hari Jumat.

"Presiden telah menyatakan secara terbuka penentangannya terhadap Presiden Putin yang menghadiri G20. Kami menyambut baik kehadiran Ukraina," kata sekretaris pers Biden Jen Psaki di Washington seperti yang dikutip Kabar Besuki dari CNA.

"Kami telah menyampaikan pandangan kami bahwa kami tidak berpikir Rusia harus menjadi bagian dari itu secara publik dan pribadi," katanya kepada wartawan, menambahkan bahwa Washington memahami undangan itu dikeluarkan "sebelum invasi".

Baca Juga: Presiden Jokowi Tolak Permintaan Zelensky Kirim Bantuan Senjata untuk Ukraina

"Amerika Serikat terus percaya bahwa itu tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa sehubungan dengan partisipasi Rusia dengan komunitas internasional atau lembaga internasional," kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Jalina Porter kepada wartawan ketika ditanya tentang undangan tersebut.

Dia tidak mengomentari apakah AS masih akan hadir atau tidak terkait hadirnya Presiden Rusia di KTT G20.

Presiden Ukraina, Zelenskyy telah mengumumkan dalam sebuah tweet bahwa ia diundang ke KTT oleh Indonesia pada hari Rabu, menyusul panggilan telepon dengan Jokowi.

Jokowi bertemu dengan presiden Rusia pada hari Kamis, mengatakan: "Putin berterima kasih kepada Indonesia atas undangan ke KTT G20 dan mengatakan dia akan hadir."

Selama percakapan, Putin berharap kepresidenan G20 Indonesia “berhasil”, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.

Baca Juga: AS Tidak Setuju Indonesia Undang Putin dalam Acara KTT G20 di Bali, Media Barat: Indonesia Dapat Tekanan

"(Tetapi) untuk saat ini, terlalu dini untuk mengomunikasikan modalitas partisipasi Rusia", katanya, meninggalkan format partisipasi Moskow dalam keraguan.

Barat telah berusaha untuk secara diplomatis mengisolasi Rusia sejak awal ofensif militernya pada Februari.

Pertemuan para menteri keuangan G20 pada bulan April di Washington menggambarkan perpecahan yang mendalam dalam kelompok ekonomi utama dunia, dengan AS dan beberapa sekutu memboikot pembicaraan untuk memprotes partisipasi Rusia.

Namun Indonesia, seperti kebanyakan negara berkembang utama, telah mencoba untuk mempertahankan posisi netral.

Jokowi mengatakan pada hari Jumat bahwa Indonesia tidak akan mengirim senjata ke Ukraina sebagai tanggapan atas permintaan Zelenskyy, melainkan menawarkan bantuan kemanusiaan.

Perang di Ukraina kembali menjadi pokok pembicaraan utama pada hari Jumat ketika Jokowi berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Baca Juga: Hari Buruh May Day 1 Mei 2022 dari Era Kemerdekaan hingga Reformasi, Berikut Fakta Sejarahnya!

Presiden Indonesia menyerukan segera diakhirinya permusuhan dan menekankan perlunya "solusi damai".

Kishida setuju bahwa kekerasan harus diakhiri, tetapi menggunakan bahasa yang lebih kuat untuk menggambarkan konflik tersebut.

“Pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah melalui penggunaan kekuatan dan intimidasi, serta upaya untuk mengubah status quo secara sepihak dengan paksa, tidak dapat diterima di wilayah manapun,” katanya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkait

Terkini

x