Namun Indonesia, seperti kebanyakan negara berkembang utama, telah mencoba untuk mempertahankan posisi netral.
Jokowi mengatakan, bahwa Indonesia tidak akan mengirim senjata ke Ukraina sebagai tanggapan atas permintaan Zelenskyy, melainkan menawarkan bantuan kemanusiaan.
Perang di Ukraina kembali menjadi pokok pembicaraan utama pada hari Jumat, ketika Jokowi berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Presiden Indonesia menyerukan untuk segera mengakhiri permusuhan dan menekankan perlunya "solusi damai".
Kishida setuju, bahwa kekerasan harus diakhiri, dengan menggunakan bahasa yang lebih kuat untuk menggambarkan konflik tersebut.
“Pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah melalui penggunaan kekuatan dan intimidasi, serta upaya untuk mengubah status quo secara sepihak dengan paksa, tidak dapat diterima di wilayah manapun,” katanya.***