Acara tersebut berlangsung bertempat di rumah Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh, Prof. Dr. Herman Fitra.
Protes Nova Eliza terjadi saat Nova Eliza membacakan sebuah portal media yang mengunggah berita Ganjar Pranowo pada 10 April 2022.
Namun jauh sebelum Nova Eliza menulis pesan tersebut, Ganjar Pranowo sudah memberikan klarifikasi.
Hal itu terlihat saat ia dengan bangga menyandang gelar Aceh yang baru.
“Perkenalkan, Teuku Ganjar Pranowo. Ini adalah gelar kehormatan yang dianugerahkan Majelis Adat Aceh dengan tanda penyematan kopiah mekeutob dan rencong. Oleh masyarakat, pemberian gelar ini dinamakan peusijuek. Prosesi dilalukan di rumah sahabat saya Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh, Herman Fithra. Dan kedatangan saya ke Negeri Serambi Mekah ini terkhusus juga menghadiri pengukuhan beliau sebagai guru besar. Selamat dan sukses Prof. Dr. Ir. H. Herman Fithra, ST., MT., IPM., ASEAN.Eng.," tulis Ganjar Pranowo.
Sehari setelah mengunggah momen tersebut, Ganjar Pranowo memberikan perbaikan atas kesalahan dalam penyebutan Teuku dan Teungku.
"Ralat : yg benar adalah Teungku," tulis Ganjar Pranowo.***