Network
KABAR BESUKI - Menurut kementerian perdagangan, Indonesia telah menyita setidaknya 81.000 liter minyak goreng ilegal menuju Timor Leste.
Hal ini dilakukan ketika Indonesia berusaha untuk memberlakukan larangan ekspor minyak sawit mentah dan turunannya termasuk minyak goreng.
Sedikitnya delapan peti yang berisi minyak goreng dan barang-barang lainnya disita di pelabuhan Tanjung Perak pada 28 April di Surabaya pulau Jawa.
Baca Juga: Pesawat Asing Ini Terancam Didenda 5 Milyar Gara-Gara Tak Punya Jadwal Resmi dan Tanpa Izin Masuk Indonesia
"Kapal itu menipu pihak berwenang dengan tidak mencantumkan minyak goreng dalam dukungan deklarasi ekspor," kata kementerian perdagangan, pada Kamis 12 Mei.
Mereka dinyatakan bersalah melanggar larangan ekspor minyak goreng dan menghadapi hukuman maksimal lima tahun penjara dan denda 5 miliar rupiah (US$341.997), kata Sihard Hadjopan Pohan, direktur di kementerian perdagangan.
Indonesia, produsen minyak sawit terbesar di dunia, sejak akhir bulan lalu menghentikan ekspor minyak sawit mentah dan produk olahan dalam upaya untuk mengendalikan melonjaknya harga minyak goreng dalam negeri.
Baca Juga: Demi Perjuangkan Dedikasi Guru Tua, Sosok Anggota DPR Ini Siap Bantu Jadikan Guru Tua 'Pahlawan Nasional'
Larangan ekspor ini telah mengguncang pasar minyak nabati global yang sudah berjuang setelah perang di Ukraina menghilangkan sebagian besar pasokan minyak bunga matahari.
Minyak sawit menguasai lebih dari sepertiga pasar minyak nabati dunia, sementara Indonesia menyumbang sekitar 60 persen dari pasokan minyak sawit.
Menteri Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa, larangan ekspor akan tetap berlaku sampai harga minyak goreng curah turun menjadi Rp14.000 per liter di seluruh negeri.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Seluruh Wilayah Provinsi Jawa Timur Minggu 15 Mei 2022, Cek Sekarang!
Dilansir Kabar Besuki dari CNA News, hingga Kamis, data kementerian perdagangan menunjukkan minyak goreng curah dijual dengan harga Rp16.600 per liter.***
