KABAR BESUKI – Dikabarkan bahwa para korban penipuan diminta memaklumi selebgram Medina Zein yang tengah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) akibat penyakit gangguan jiwa.
Sebelumnya, Medina Zein menjadi bahan perbincangan setelah diduga melakukan penipuan terhadap Uya Kuya dan Denise Chariesta.
Tidak terima dengan tindakan Medina Zein, keduanya pun melakukan tindakan speak-up untuk mengungkap modus penipuan Medina.
Bahkan, Denise Chariesta bahkan membuka postingan untuk korban penipuan Medina Zein.
Baca Juga: Jawaban King Faaz Saat Ditanya Tentang Arsy, Sebut Lebih Pilih Taaruf Karena Agama Nomor Satu
Penipuan ini juga memakan korban seperti Raffi Ahmad.
Diduga Medina menggunakan KTP Raffi Ahmad untuk melakukan aksinya.
Menanggapi hal tersebut, pihak keluarga menjelaskan bahwa mereka tidak mengetahui adanya kasus yang menimpa keluarga terdekat.
Pihak keluarga juga mengatakan bahwa Medina Zein menderita gangguan jiwa yang membuatnya dirawat di sebuah rumah sakit di Bandung.
Keluarga tidak memungkiri banyak pihak yang dirugikan dengan ulah yang diduga dilakukan Medina Zein.
"Saya selaku kakeknya Medina Zein tiba-tiba mendengar kehebohan yang sangat besar di keluarga kami. Keadaan Medina Susani atau Medina Zein sekarang lagi di rawat di Rumah Sakit Jiwa Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. Banyak yang dirugikan terutama, investor mungkin, rekan bisnis, semua dilakukan Medina Zein tanpa sepengetahuan keluarga," kata kakek dari Medina Zein.
Ibunda dari Medina Zein hanya bisa menyampaikan permintaan maaf atas kelakuan anaknya dan meminta korban memahami kondisi kesehatan Medina Zein.
Ia pun mengaku sangat prihatin dan berharap para investor dan mitra bisnis memahami dan memahami kondisi yang dialaminya.
"Mohon semua memakluminya dan memberi kesempatan pada Medina untuk sembuh. Anak perempuan ibu kalo sampai hilang bagaimana ibuk nggak bisa mencarinya. Mohon maaf, ini bukan keinginan kami," tutur ibunda dari Medina Zein.
Apalagi keluarga tidak mengabaikan masalah yang ditimbulkan oleh Medina Zein.
Namun, pihak keluarga berharap masalah yang sarat muatan ini bisa diselesaikan secara musyawarah atau secara kekeluargaan.***