Rocky Gerung juga menganggap bahwa kebijakan Presiden Jokowi membuka kembali ekspor CPO dan minyak goreng ini hanya sebagai upaya menyogok para petani sawit.
“Kita mesti baca sebetulnya Istana kembali mau menyogok supaya petani nggak demo, kan rencana besok petani mau demo,” ujar Rocky Gerung.
Baca Juga: Data NIK Jadi NPWP: Kerja Sama Kemenkeu dan Kemendagri dalam Integrasikan Data Penduduk Indonesia
Mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia itu juga menilai bahwa dibukanya kembali ekspor CPO dan minyak goreng adalah kebijakan yang politis.
Sebab menurutnya, kebijakan larangan ekspor CPO dan minyak goreng sebelumnya sudah terlanjur merugikan para petani.
“Jadi kalau dikatakan itu dihitung secara ekonomis, bukan, ini dihitung secara politis,” terangnya.
Rocky Gerung juga mengatakan bahwa dibukanya kembali ekspor CPO dan minyak goreng jelang demo ini justru memperkuat asumsi bahwa kebijakan tersebut sebagai tukar tambah politik.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Provinsi Jawa Timur Sabtu 21 Mei 2022: Kota Blitar, Kediri dan Madiun
Ia bahkan menyebut bahwa kebijakan ini hanya sebuah permainan politik yang sedang dijalankan Presiden Jokowi.
“Ini hanya permainan politik presiden supaya rakyat tahu masyarakat in charge, padahal sebetulnya sudah terjadi kerugian pada petani sawit,” pungkasnya.***