Wabah PMK Melanda Jelang Hari Raya Idul Adha, Penjual Hewan Kurban Tegaldlimo Rugi Hingga Ratusan Juta Rupiah

- 29 Juni 2022, 15:19 WIB
Ilustrasi Wabah PMK Melanda Jelang Hari Raya Idul Adha.
Ilustrasi Wabah PMK Melanda Jelang Hari Raya Idul Adha. /Pexels/Ave Calvar Martinez/

KABAR BESUKI - Menjelang Hari Raya Idul Adha, penjual Sapi saat ini sedang ketar-ketir menghadapi wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang saat ini melanda, sebagian dari mereka mengakali agar Sapi yang dijualnya tetap sehat.

Wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang saat ini melanda membuat penjual sering kali merugi karena banyak Sapi jualannya mati karena terserang virus tersebut.

Bukan hanya itu, para penjual sering kali mengeluarkan uang lebih untuk biaya perawatan Sapi yang sudah terserang PMK.

Salah satu penjual hewan kurban di Tegaldlimo Banyuwangi, Suhadi menuturkan wabah PMK yang saat ini melanda sangat merugikan para penjual hewan khususnya ternak Sapi.

Baca Juga: 50 Twibbon Hari Raya Idul Adha 1443 H 2022 Terbaru untuk Diunggah di Story WA atau Instagram

"Kalau dibilang rugi ya rugi mas, PMK menyerang hewan ternak bisa mati," tutur Suhadi, penjual hewan kurban asal Tegaldlimo Banyuwangi saat dikonfirmasi pada 29 Juni 2022.

Ia sempat mengalami kerugian saat 8 hewan ternak Sapi yang akan dijualnya mengalami tanda-tanda terserang PMK.

Suhadi menuturkan gejala awal pada Sapi yang terserang PMK adalah adanya busa di area hidung yang lumayan banyak.

"Sebenarnya ada tandanya, beberapa hari lalu 1 Sapi mulai terlihat ciri-ciri akan terserang, hidungnya mulai muncul busa banyak," tuturnya.

Dari awal satu ekor Sapi yang mengalami, kemudian selang beberapa hari hampir seluruh kandang ternak Sapi yang akan dijualnya juga mengalami gejala tersebut.

"Selang 1-2 hari, hampir satu kandang Sapi berisi 9 ekor kena semua," tambahnya.

Baca Juga: Pemerintah Tegaskan Kebijakan Beli Miyak Goreng Pakai PeduliLindungi Bukan untuk Mempersulit Rakyat

Atas adanya gejala tersebut, langkah pengobatan diambilnya demi meminimalisir kerugian dari wabah PMK ini.

Puluhan juta ia keluarkan untuk merawat ternak Sapi yang saat itu mengalami gejala-gejala terkena PMK.

"Satu hari satu Sapi 2 kali suntikan, setiap satu suntikan Rp200.000, itu tinggal mengalikan saja mas, kalu 9 ekor saja berapa satu harinya," ungkap Suhadi.

Perawatan dan penyuntikan kepada Sapi terus dilakukan, penggunaan pakan dan juga pengecekan kesehatan juga terus dilakukan demi mengatasi kerugian yang lebih besar.

Bahkan menjelang Hari Raya Idul Adha ini tingkat penjualannya sudah menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Di tahun lalu, penjualan menjelang Hari Raya Idhul Adha Suhadi berhasil menjual setidaknya 25 ekor Sapi dalam waktu 1 minggu.

Baca Juga: UPDATE Hasil Badminton Malaysia Open 2022 32 Besar, The Daddies Sikat Wakil China

Namun kali ini sangat turun drastis, bahkan 1 ekor Sapi ternak miliknya juga sempat mati karena sudah tidak bisa tertolong lagi.

"Satu sapi sempat mati dan merelakan kerugian sekitar Rp26 juta," tuturnya.

Hingga sampai saat ini penjual mengalami kerugian yang sangat besar, Suhadi merincikan sampai detik ini ia sudah mengalami kerugian mencapi ratusan juta Rupiah dalam merawat dan kehilangan Sapi ternaknya.

"Kalau dihitung-hitung total saya rugi ratusan juta, karena dari perawatan sampai ada hewan Sapi yang mati," pungkasnya.

Wabah PMK yang saat ini masih melanda membuat para penjual mengalami kerugian yang sangat besar.

Pembelian Sapi untuk dijadikan hewan kurban juga semakin sedikit, itulah beberapa kasus yang membuat para penjual mengalami kerugian yang sangat besar.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Wawancara


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x