Ia sangat mencurigai keinginan Bharada E yang tiba-tiba ingin berganti pengacara, karena dalam surat tersebut dalam sebuah ketikan yang Deolipa yakini seorang tahanan tidak akan bisa mengetik menggunakan komputer.
Deolipa sangat yakin bahwa Bharada E lebih suka menulis tangan, dan jika tulisan itu diketik Deolipa sangat tidak yakin bahwa yang melakukan tersebut adalah Bharada E yang asli.
Baca Juga: Sebelum Dieksekusi, Bharada E Sebut Ferdy Sambo Suruh Brigadir J Jongkok dan Rambutnya Dijambak
Dan diketahui Bharada E memiliki kuasa hukum baru, yakni Roni Talapesy.
Roni mengaku ia ditunjuk sendiri oleh keluarga Bharada E untuk menjadi kuasa hukum atau pengacara dari Bharada E.
Karena hal ini Deolipa meminta uang jasanya sebanyak Rp15 Triliun.***