Irma Hutabarat Sebut LPSK di Suap oleh Ferdy Sambo: Hanya LPSK?

- 27 Agustus 2022, 11:34 WIB
Irma Hutabarat Sebut LPSK di Suap oleh Ferdy Sambo: Hanya LPSK?
Irma Hutabarat Sebut LPSK di Suap oleh Ferdy Sambo: Hanya LPSK? /Instagram @irmahutabaratofficial/

KABAR BESUKI - Irma Hutabarat seorang aktivis Indonesia yang saat ini sedang fokus akan kasus Ferdy Sambo menyebut adanya tindak pidana suap yang terjadi di antara para institusi khususnya LPSK.

Melalui konferensi Pers, Irma Hutabarat menjelaskan beberapa kronologi tentang kasus Ferdy Sambo yang memberikan amplop kepada LPSK di rapat Polda Metro Jaya.

Setelah pembunuhan atas Brigadir J, ditanggal yang sama setelah kematian Yosua, pada malam hari Ferdy Sambo mengadu kepada Fahmi Alamsyah selaku penasihat dari Polri.

Baca Juga: Kuota Subsidi Solar dan Pertalite Diperkirakan Bakal Habis di Bulan Oktober Mendatang

"Ketika 8 Juli kematian Yosua, lalu 8 Juli malam mengadu pada penasihat Polri yang namanya Fahmi Alamsyah yang kemudian membuat skenario lalu skenario itu narasi itu dinyanyikan beramai-ramai," terangnya.

Irma juga mengatakan lima hari setelah kematian Yosua, tiba-tiba ada rapat di Polda Metro Jaya, dalam hal ini sang aktivis menduga adanya korup dalam instusi tersebut.

"13 Juli ada rapat di Polda Metro Jaya, kalau kau bunuh orang tanggal 8, lima hari kemudian tiba-tiba bikin rapat di Polda mungkin gak sih? gak mungkin! jadi bukan hanya korupsi uang/power tapi institusinya juga dikorupsi," jelasnya.

Menurutnya, beberapa institusi yang diundang selain LPSK, ada Komnas HAM, Komnas Perempuan, Kompolnas, dan LPAI.

Baca Juga: Anggota Komisi III DPR RI Minta Perlindungan untuk Anak-anak Ferdy Sambo

Yang mencengangkan adalah, LPSK diberi sebuah amplop coklat yang Irma tidak ketahui apa isi nya, sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari YouTube Refly Harun.

"Yang diundang rapat adalah No 1 LPSK, No 2 Komnas HAM, No 3 Komnas Perempuan, No 4 Kompolnas, No 5 LPAI diundang oleh Sambo, LPSK itu diberi amplop tebalnya 1 cm amplop coklat. Saya gak tahu isinya presiden Amerika yang sudah mati atau presiden Soekarno," terangnya.

Dia menilai, apapun isinya itu adalah suap yang dilakukan terang-terangan dan ketika dia berbicara dengan salah satu anggota LPSK ternyata Putri Candrawathi meminta bantuan perlindungan kepada LPSK.

Hal itu pun langsung dipertanyakan oleh pengacara Brigadir J, Putri Candrawathi meminta perlindungan dari apa? karena orang yang mereka tuduh sudah meninggal.

Baca Juga: Kamaruddin Simanjuntak, Pengacara Brigadir J Laporkan Ferdy Sambo dan Istrinya Atas Laporan Palsu Pelecehan

"Apapun itu, itu adalah gratifikasi suap yang dilakukan terang-terangan di hadapan semua orang, itu terjadi kemarin saya bicara di TvOne dengan Ibu Susi dari LPSK, ketika PC meminta perlindungan dari LPSK bang Kamaruddin bertanya berlindung dari siapa? sudah mati yang difitnah itu," lanjutnya.

Setelah itu Irma menjelaskan bahwa, Putri Candrawathi meminta LPSK melindungi anak-anaknya dari pemberitaan yang menyerang, padahal tugas LPSK adalah untuk melindungi saksi korban bukan melindungi hal yang bukan Job Desk.

"Tahu gak berlindung dari apa? minta perlindungan dari pemberitaan media yang kemungkinan menyerang. Loh saya bilang, kan ini lembaga negara kalian dibayar untuk melindungi saksi korban bukan untuk melindungi pemberitaan-pemberitaan yang negatif," kata Irma.

Irma menyimpulkan bahwa, uang yang Ferdy Sambo berikan kepada LPSK untuk melindungi putri dari Ferdy Sambo atas pemberitaan negatif.

Baca Juga: Gempa Hari Ini: Gempa Bumi Magnitudo 3,1 SR Terjadi di Kota Pasuruan

"Jadi uang itu diberikan agar supaya tidak ada pemberitaan negatif mengenai putri Sambo, itu emang bisa?," tanya Irma.

Pertanyaan Irma selanjutnya adalah, jika LPSK diberikan amplop, apakah komisi yang lain tidak diberi?

"Pertanyaan saya, ketika LPSK diberikan amplop apakah komisi-komisi lain ini tidak? yang tidak melapor? tidak mengembalikan dan kita tidak diberitahu, jangan warga Indonesia ini dianggap seperti kera," katanya.

Irma kembali melanjutkan bahwa, mustahil kalau hanya LPSK saja yang diberikan amplop karena itu tidak sesuai dengan pikiran secara logis.

Baca Juga: Gunung Merapi Semakin Aktif Begini Kondisi Terbaru Hari Ini Jumat 26 Agustus 2022

"LPSK saja yang diberikan yang lain tidak? gak masuk akal, jadi yang diajukan bertentangan dengan logis kita, jadi kalau satu diberikan pasti semua diberikan," himbaunya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x