Mulai 2024, Liga Champions Pakai Format Baru, Simak Perbedaannya

21 April 2021, 20:03 WIB
UEFA Champions League. EUFA umumkan format baru Liga Champions /UEFA

KABAR BESUKI - UEFA sudah sepakat mengesahkan format baru yang bakal dipakai untuk kompetisi antarklub tertinggi mereka, Liga Champions, dan mengumumkan rincian perubahan itu dalam laman resminya pada Selasa, 20 April 2021 malam tadi.

Perubahan ke format baru, bakal bergulir mulai musim 2024/2025. Perbedaan paling mendasar pada format baru itu adalah pertambahan empat peserta dan dihapuskannya format pembagian grup. Demikian Liga Champions akan diikuti 36 tim dalam liga tunggal.

Melansir dari laman resmi UEFA, dalam format baru tersebut, yang lebih dikenal sebagai Swiss Model, setiap tim peserta akan memainkan empat pertandingan lebih banyak dibandingkan dengan format penyisihan grup reguler.

Baca Juga: Diam-diam, Sebuah Benda di Dapur Anda Ini Ternyata Menjadi Sarang Tempat Berkumpul Bakteri Tanpa Disadari

Sementara itu, mengomentari format baru, Presiden UEFA Aleksander Čeferin, menyatakan bahwa format baru ini mendukung status dan masa depan permainan domestik di seluruh Eropa juga. Diharapkan hal Ini mampu mempertahankan prinsip bahwa kinerja domestik harus menjadi kunci untuk kualifikasi dan menegaskan kembali prinsip-prinsip solidaritas melalui permainan dan persaingan terbuka.

Format yang berkembang ini akan tetap menghidupkan impian tim manapun di Eropa untuk berpartisipasi dalam Liga Champions UEFA berkat hasil yang diperoleh di lapangan dan itu akan memungkinkan kelangsungan hidup jangka panjang, kemakmuran, dan pertumbuhan bagi semua orang di sepak bola Eropa, tidak hanya kartel kecil yang dipilih sendiri.

"Sepak bola adalah harta sosial dan budaya, diperkaya dengan nilai-nilai, tradisi, dan emosi yang dibagikan di seluruh benua kami. Sebagai badan pengatur dan pengawas pertandingan Eropa yang bertanggung jawab, adalah peran UEFA untuk menjaga warisan ini sambil memimpin perkembangan positif sepak bola di masa depan di Eropa, untuk asosiasi nasional, liga, klub, pemain, dan penggemar di setiap level,” ujar Aleksander Čeferin

“Inilah sebabnya kami melakukan proses konsultasi ekstensif selama dua tahun terakhir yang menghasilkan dukungan bulat atas proposal kami dan kami yakin bahwa reformasi ini mencapai tujuan tersebut,” sambungnya.

Baca Juga: Tak Bisa Nyetir, Kernet Truk Tabrak Kios Pakan Burung Sebabkan Pemilik Kios Alami Luka

Perlu diketahui, nanti setiap tim tidak lagi berhadapan satu sama lain dua kali kandang-tandang dalam fase penyisihan, melainkan bertanding 10 kali melawan 10 tim berbeda, separuhnya dimainkan di kandang dan sisanya tandang.

Nantinya setelah setiap tim main 10 kali, delapan tim peringkat teratas akan otomatis lolos ke babak 16 besar, sedangkan tim peringkat kesembilan sampai dengan ke-24 akan memasuki putaran playoff menentukan delapan tim 16 besar lainnya.

Sedangkan tim peringkat ke-25 hingga juru kunci akan tersingkir dari kompetisi Eropa musim tersebut, tidak ada jatah lungsuran ke Liga Europa. Mulai putaran 16 besar, format kompetisi akan tetap menggunakan babak gugur yang berlaku saat ini.

UEFA menyatakan format liga tunggal dengan aturan serupa di atas akan juga diberlakukan secara berkala untuk Liga Europa serta Liga Conference, kompetisi kasta ketiga Eropa yang rencananya mulai bergulir musim 2021/2022.

Baca Juga: Spesial Ramadhan, Palang Merah Indonesia Jember Ajak Masyarakat Sedekah Darah untuk yang Membutuhkan

Pembagian jatah peserta baru

UEFA menegaskan pembagian jatah tiket Liga Champions dalam format baru akan tetap berdasarkan capaian klub di liga domestik masing-masing dengan sejumlah kriteria.

Jatah tambahan peserta pertama akan diberikan kepada liga/negara yang berada di peringkat kelima klasemen koefisien UEFA.

Jatah kedua, diberikan kepada juara liga domestik dengan nilai koefisien klub tertinggi di antara juara-juara lokal yang tidak mendapat tiket putaran final Liga Champions.

Jatah ketiga dan keempat, diberikan kepada dua klub yang punya nilai koefisiensi tertinggi yang gagal meraih tiket Liga Champions, tetapi memperoleh tiket Liga Europa atau Liga Conference.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: UEFA

Tags

Terkini

Terpopuler