Ratusan Orang Meninggal Dunia Akibat Tragedi Kanjuruhan, Rocky Gerung: Semua Bermula Karena Kepanikan

6 Oktober 2022, 10:57 WIB
Ratusan Orang Meninggal Dunia Akibat Tragedi Kanjuruhan, Rocky Gerung: Semua Bermula Karena Kepanikan. /ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

KABAR BESUKI - Akademisi Rocky Gerung turut angkat bicara menanggapi tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.

Rocky Gerung menyebut semua hal terkait tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia bermula karena adanya kepanikan massal.

Rocky Gerung mengungkapkan, kepanikan dalam tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia bermula dari tembakan gas air mata yang dilancarkan oleh oknum aparat kepolisian saat bertugas di lokasi kejadian.

"Semua bermula karena kepanikan, datangnya kepanikan karena gas air mata," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Kamis, 6 Oktober 2022.

Baca Juga: Dua Polisi yang Gugur dalam Tragedi Kanjuruhan Malang Diberi Kenaikan Pangkat

Peristiwa tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia tak hanya menjadi headline di kalangan pecinta sepak bola maupun masyarakat Indonesia pada umumnya.

Media internasional pun turut menyoroti tragedi Kanjuruhan yang berlangsung usai berakhirnya laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu.

Atas hal tersebut, Presiden Jokowi lantas meminta kepada semua pihak terkait untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.

Akan tetapi, Rocky Gerung menilai bahwa Presiden Jokowi seolah masih belum memahami akar persoalan di balik tragedi Kanjuruhan yang sesungguhnya.

"Jadi hal yang semacam ini menunjukkan bahwa pemahaman beliau tentang akar persoalan itu kurang sekali," ujarnya.

Baca Juga: FIFA Kibarkan Bendera Setengah Tiang Atas Belasungkawa Tragedi Kanjuruhan Malang

Salah satu hal yang disoroti oleh publik adalah tertutupnya akses pintu keluar meski laga Arema FC vs Persebaya Surabaya telah berakhir.

Terlebih, insiden di dekat pintu keluar Stadion Kanjuruhan terjadi setelah banyak penonton berupaya keluar menyelamatkan diri dari efek tembakan gas air mata dari oknum aparat kepolisian.

Terkait hal tersebut, Rocky Gerung turut menyoroti adanya kekecewaan dari banyak kalangan terhadap pihak-pihak yang dinilai harus bertanggung jawab terhadap terjadinya tragedi Kanjuruhan.

Mantan pengajar sekaligus alumni Universitas Indonesia (UI) itu menilai, publik akan membandingkan tragedi Kanjuruhan dengan cara penanangan kejadian serupa di tempat lain bahkan luar negeri.

"Orang tentu akan kecewa 'Ini bagaimana kok urusannya urusan pintu?', kan itu urusan gampang aja, kan di semua tempat juga bisa bikin perbandingan," katanya.

Baca Juga: Pesan Terakhir Tokoh Perdamaian Aremania-Bobotoh Sam Nawi yang Ikut Meninggal Dunia Akibat Tragedi Kanjuruhan

Akibat tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia tersebut, Aremania dan masyarakat Indonesia bahkan hingga publik internasional ramai-ramai mengutuk tindakan oknum aparat yang menembakkan gas air mata dalam stadion.

Penggunaan gas air mata dalam stadion dinilai telah melanggar ketentuan FIFA mengenai Stadium Safety and Security Regulations.

Terkait hal tersebut, Rocky Gerung menilai kemarahan publik terhadap tragedi Kanjuruhan menandakan bahwa kasus tersebut merupakan persoalan yang sangat serius baik dalam lingkup sepak bola maupun kemanusiaan.

Terlebih kata dia, banyak laga di Eropa digelar dengan pemakaian pita hitam dan sesi mengheningkan cipta sebelum kick-off dimulai.

"Tetapi kasus ini yang bikin Aremania dan rakyat Indonesia marah sampai seluruh dunia bahkan di Eropa orang pakai pita hitam, itu menunjukkan bahwa kasusnya bukan sekedar pintu," ujar dia.

Terakhir, filsuf asal Manado itu menyampaikan agar Presiden Jokowi, PSSI, PT Liga Indonesia Baru, Kemenpora, hingga pihak kepolisian meminta maaf kepada publik khususnya keluarga korban sebagai bentuk empati.

"Minta maaf dulu lah, baru nanti kita ngomong tentang memperbaiki. Karena rasa empati pada korban kurang diperlihatkan," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler