KABAR BESUKI - Pecinta Liga Inggris di Indonesia siap-siap harus menerima kenyataan tak lagi bisa menonton gratis tim kesayangannya di stasiun TV free to air (FTA) mulai musim depan.
Pasalnya, hingga saat ini belum ada titik terang mengenai siapa pemegang hak siar Liga Inggris di wilayah Indonesia untuk musim depan dalam paket kontrak berdurasi tiga hingga enam musim yang ditawarkan Premier League.
Ada banyak faktor yang menyebabkan Liga Inggris terancam tak lagi bisa ditonton gratis di stasiun TV FTA Indonesia mulai musim depan.
Kompetisi Liga Inggris yang dikenal sangat prestisius, rupanya justru membuat banyak pengelola stasiun TV FTA di Indonesia merasa kewalahan dalam konteks bisnis, meski tayangan tersebut diyakini mampu merangsang kelompok swing viewers untuk stay tune di akhir pekan.
Berikut penyebab Liga Inggris terancam tak lagi bisa ditonton gratis di stasiun TV FTA Indonesia mulai musim depan sebagaimana dirangkum Kabar Besuki dari berbagai sumber, antara lain:
1. Hak Siar yang Semakin Mahal
Tak dipungkiri bahwa harga hak siar Liga Inggris yang semakin mahal membuat banyak stasiun TV FTA Indonesia berpikir seribu kali untuk mengambil hak siarnya, meski memiliki ketertarikan secara psikologis.
Pada musim 2010-2013, MNC Group membeli hak siar eksklusif Liga Inggris untuk seluruh platform pada kisaran harga Rp200-390 miliar dan dapat menyiarkan hampir seluruh pertandingan di setiap musimnya melalui stasiun TV FTA mereka, MNCTV dan GTV.