Liga Inggris Terancam Tak Lagi Bisa Ditonton Gratis di Stasiun TV FTA Indonesia Mulai Musim Depan, Mengapa?

- 30 Januari 2022, 06:45 WIB
Liga Inggris Terancam Tak Lagi Bisa Ditonton Gratis di Stasiun TV FTA Indonesia Mulai Musim Depan, Mengapa?.
Liga Inggris Terancam Tak Lagi Bisa Ditonton Gratis di Stasiun TV FTA Indonesia Mulai Musim Depan, Mengapa?. /sergio souza/free-photos/

Namun pada musim 2016-2019, MNC Group yang memperoleh hak siar Liga Inggris dari beIN Sports dengan harga yang sama hanya memperoleh sublisensi untuk FTA dengan jatah 114 pertandingan per musim, meski MNC Vision Networks juga menyiarkan seluruh pertandingan melalui tiga saluran linear beIN Sports yang mereka relay.

Karena harga hak siar Liga Inggris yang semakin mahal bahkan terbilang tak masuk akal, kerja sama sublisensi antara TVRI dan Mola TV pada musim 2019-2020 menuai konflik antara Dewan Pengawas dengan Dewan Direksi, hingga berujung pemecatan Helmy Yahya dan sejumlah koleganya.

Bahkan sekalipun media sebesar MNC Media dan Emtek dianggap sangat mampu untuk membelinya karena memiliki revenue di atas rata-rata industri, mereka juga masih mempertimbangkan risiko bisnis yang harus dihadapi dalam jangka panjang sekalipun tak sampai menyebabkan kerugian perusahaan secara keseluruhan.

Baca Juga: SCTV Pastikan Akan Tayangkan Liga Inggris Musim 2021-2022 untuk Televisi Free To Air

2. Harga vs Jatah Pertandingan yang Diperoleh

Berkaitan dengan poin sebelumnya, sejak 2013 stasiun TV FTA Indonesia yang menyiarkan Liga Inggris tak sepenuhnya leluasa dalam memilih pertandingan yang akan disiarkan.

beIN Sports yang menyiarkan Liga Inggris selama musim 2013-2019 sejatinya masih relatif adil dengan memberikan kesempatan kepada stasiun TV FTA Indonesia untuk menayangkan partai super big match dari jatah pertandingan per pekan atau per musim yang jumlahnya terbatas.

Sejak Mola TV mengambil alih untuk musim 2019-2020, TVRI dan Mola TV yang memperoleh sublisensi Liga Inggris dengan 'harga miring' harus rela untuk tidak menyiarkan sejumlah partai big match dan super big match karena pengaturan dari pihak Mola TV sebagai pemilik master license di Indonesia.

Beruntung, SCTV yang menjadi mitra sublisensi Mola TV untuk FTA pada musim 2021-2022 berhasil melobi Mola TV agar tetap menayangkan super big match meski dengan dalih bahwa hanya akan menayangkan pertandingan di luar jam tayang sinetron unggulan.

Akan tetapi, porsi penayangan Liga Inggris di stasiun TV FTA berpotensi besar terancam punah jika rumor Disney+ Hotstar mengambil alih hak siar kompetisi tersebut di wilayah Indonesia benar-benar terwujud.

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah