Sejarah Stasiun TV FTA Indonesia Pemegang Hak Siar Liga Inggris dari Masa ke Masa

- 30 Januari 2022, 18:00 WIB
Sejarah Stasiun TV FTA Indonesia Pemegang Hak Siar Liga Inggris dari Masa ke Masa.
Sejarah Stasiun TV FTA Indonesia Pemegang Hak Siar Liga Inggris dari Masa ke Masa. /Joe Toth for FA/wembleystadium.com

Setahun sebelum mengudara secara nasional, RCTI mulai menayangkan Premier League sebagai kasta tertinggi Liga Inggris pada musim 1992-1993, sebelum beralih ke SCTV hingga musim 2000-2001.

RCTI kembali menyiarkan Liga Inggris pada musim 2012-2013 bersama MNCTV dan GTV pada musim terakhir dalam kontrak antara MNC Group dengan ESPN Star Sports (ESS) yang diteken sejak Agustus 2010, namun hanya menayangkan beberapa pertandingan di slot Selasa dinihari dan tak berlangsung lama.

Kemudian pada musim 2016-2019, RCTI kembali menyiarkan Liga Inggris bersama MNCTV (plus siaran ulang pertandingan pilihan di iNews) melalui kerja sama sublisensi dengan beIN Sports.

2. SCTV (1990-2001, 2013-2016, 2021-2022)

SCTV menyiarkan Liga Inggris sejak musim 1990-1991 setiap Sabtu malam dengan me-relay dari RCTI Jakarta, ketika masih berstatus sebagai stasiun TV FTA lokal yang mengudara secara terbatas di wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Pada musim 1993-1994 hingga 2000-2001, SCTV mengambil alih sepenuhnya penayangan Liga Inggris dari RCTI karena telah mengudara secara nasional, bahkan sempat menambahnya pada slot Minggu malam di musim terakhirnya.

Vakum selama dua belas tahun, SCTV kembali menyiarkan Liga Inggris bersama Indosiar untuk musim 2013-2016 melalui kerja sama sublisensi dengan beIN Sports dengan total 76 pertandingan per musim.

Setelah lima tahun absen, SCTV kembali menyiarkannya pada musim 2021-2022 melalui kerja sama sublisensi dengan Mola TV. Bahkan, SCTV kerap memperoleh jatah menayangkan super big match yang jarang diperoleh TVRI dan NET TV pada dua musim sebelumnya.

3. ANTV (1994-1998)

ANTV diketahui juga pernah menyiarkan Liga Inggris untuk slot penayangan Minggu malam waktu Indonesia pada musim 1994-1995 hingga 1997-1998.

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkait

Terkini