"Waktu mahasiswa lihat Serie A waktu zaman TV swasta booming, saya nonton karena seneng bola. Lihat Rayana Djakasurya, Alm. Greggy Manupassa, Andi Darussalam, Alm. Ronny Pattinasarani, Dali Tahir," ujarnya.
Saat itu pula, Bung Towel sempat bergumam bahwa dirinya juga bisa untuk mengikuti jejak seniornya sebagai komentator atau pundit sepak bola.
Usai lulus sebagai sarjana, Bung Towel kemudian berkarir sebagai sport journalist di ANTV hingga sempat menulis di Majalah Liga Italia.
Impiannya untuk menjadi komentator sepak bola terwujud ketika Irwan Hendarmin yang mengepalai RCTI Sports di awal 2000-an merekrutnya.
"Saya bilang, 'Saya bisa nih jadi mereka', begitu. Eh kejadian," ucapnya.
Baca Juga: Hadi Gunawan Sebut Komentator Sepak Bola Harus Menguasai Kaidah Jurnalistik dan Punya Referensi
Lebih lanjut, Bung Towel mengungkapkan bahwa sepak bola telah mendarah daging dalam dirinya, hingga turut menunjang karirnya di bidang jurnalistik dan media.
Bahkan, dia sempat menjadi salah satu pengurus PSSI ketika La Nyalla Mattalitti menjadi wakil ketua umum pada tahun 2013-2015.
"Jadi memang identitas saya adalah sepak bola, jurnalis, media, dan akhirnya jadi praktisi bola," tuturnya.***