Terkait hal tersebut, Rocky Gerung menilai kemarahan publik terhadap tragedi Kanjuruhan menandakan bahwa kasus tersebut merupakan persoalan yang sangat serius baik dalam lingkup sepak bola maupun kemanusiaan.
Terlebih kata dia, banyak laga di Eropa digelar dengan pemakaian pita hitam dan sesi mengheningkan cipta sebelum kick-off dimulai.
"Tetapi kasus ini yang bikin Aremania dan rakyat Indonesia marah sampai seluruh dunia bahkan di Eropa orang pakai pita hitam, itu menunjukkan bahwa kasusnya bukan sekedar pintu," ujar dia.
Terakhir, filsuf asal Manado itu menyampaikan agar Presiden Jokowi, PSSI, PT Liga Indonesia Baru, Kemenpora, hingga pihak kepolisian meminta maaf kepada publik khususnya keluarga korban sebagai bentuk empati.
"Minta maaf dulu lah, baru nanti kita ngomong tentang memperbaiki. Karena rasa empati pada korban kurang diperlihatkan," tuturnya.***