3 Dampak yang Akan Terjadi untuk Emtek Jika Jadwal Kick-off BRI Liga 1 Tidak Boleh Digelar Malam Hari

- 10 Oktober 2022, 05:30 WIB
3 Dampak yang Akan Terjadi untuk Emtek Jika Jadwal Kick-off BRI Liga 1 Tidak Boleh Digelar Malam Hari.
3 Dampak yang Akan Terjadi untuk Emtek Jika Jadwal Kick-off BRI Liga 1 Tidak Boleh Digelar Malam Hari. /Twitter.com/@f12xos

KABAR BESUKI - FIFA baru-baru ini mengeluarkan rekomendasi agar jadwal kick-off BRI Liga 1 tidak digelar malam hari (setelah pukul 17.00 WIB).

FIFA tak memperbolehkan jadwal kick-off BRI Liga 1 pada malam hari sebagai buntut dari tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu.

Rekomendasi FIFA untuk tak memperbolehkan jadwal kick-off BRI Liga 1 pada malam hari dinilai memberikan dampak bagi Emtek selaku official broadcaster yang masih memiliki hak siar hingga beberapa musim ke depan.

Terlebih selama ini, Emtek dianggap kerap mempengaruhi keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terhadap jadwal kick-off BRI Liga 1 yang dianggap mengabaikan aspek keselamatan di stadion, meski di sisi lain dinilai adil terhadap seluruh klub dari segi penayangan.

Baca Juga: Kerusuhan Pasca BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya Tewaskan Ratusan Orang, Ridwan Kamil Sentil Indosiar

Berikut dampak yang akan terjadi untuk Emtek jika jadwal kick-off BRI Liga 1 tidak boleh digelar malam hari sebagaimana dirangkum Kabar Besuki dari berbagai sumber:

1. Hanya Ada 2-4 Pertandingan yang Disiarkan Melalui FTA per Pekan

Sebagaimana diketahui, FIFA melalui surat yang dikirimkan kepada Pemerintah Indonesia memberikan rekomendasi mengenai pengaturan jadwal kick-off BRI Liga 1 dengan mempertimbangkan aspek keamanan bagi semua pihak.

Pembatasan jadwal kick-off BRI Liga 1 yang tak boleh digelar malam hari dinilai akan menimbulkan dampak pada pola penayangan di jaringan media Emtek, khususnya Indosiar dan MOJI untuk platform free to air (FTA).

Jika pertandingan BRI Liga 1 hanya boleh digelar pada Sabtu dan Minggu dengan pola jadwal kick-off seluruhnya digelar pukul 15.00 WIB setiap pekannya, maka Emtek hanya dapat menyiarkan live sebanyak dua hingga empat pertandingan saja per pekan.

Dengan kata lain, Indosiar dan MOJI masing-masing hanya dapat menyiarkan live sebanyak maksimal dua pertandingan setiap akhir pekan.

Apabila Emtek ingin menambah jumlah pertandingan yang disiarkan live melalui FTA, melibatkan Mentari TV merupakan solusi yang paling logis.

Baca Juga: BRI Liga 1 Diberhentikan Sementara Imbas Tragedi di Kanjuruhan Malang saat Arema FC vs Persebaya Suarabaya

2. Beberapa Klub Terancam Jarang Disiarkan Melalui FTA

Jika jadwal kick-off BRI Liga 1 dibatasi hanya boleh digelar pada Sabtu dan Minggu serta tidak ada pertandingan di malam hari, akan ada beberapa klub yang terancam jarang disiarkan secara live melalui platform FTA di bawah naungan Emtek.

Dengan asumsi seluruh pertandingan digelar pada waktu kick-off yang seragam yakni pada pukul 15.00 WIB, Indosiar dan MOJI besar kemungkinan tidak dapat menayangkan seluruh klub yang bertanding setiap pekannya.

Konsekuensinya, pertandingan yang tak bisa disiarkan oleh Indosiar dan MOJI hanya dapat disaksikan secara live melalui Nex Parabola dan Vidio.

Dengan kata lain, Indosiar dan MOJI kemungkinan besar hanya akan memprioritaskan penayangan BRI Liga 1 dengan basis penonton terbesar berdasarkan data Nielsen Media Research.

Sehingga, mau tidak mau pecinta sepak bola harus bersiap-siap untuk merogoh kocek sejak dini sebagai antisipasi terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi jika BRI Liga 1 kembali digelar.

Baca Juga: 2 Bobotoh Meninggal Saat Laga Piala Presiden 2022 Persebaya Surabaya vs Persib Bandung, Indosiar Ikut Diprotes

3. Ada Opsi untuk Menggelar Pertandingan di Pagi dan Siang Hari

Himbauan FIFA untuk membatasi jadwal kick-off BRI Liga 1 tidak melebihi pukul 17.00 WIB menimbulkan konsekuensi terhadap optimalisasi kontrak Emtek dengan LIB terkait penayangan di platform FTA.

Sebagaimana diketahui, Emtek dan LIB menyepakati penayangan BRI Liga 1 di platform FTA setiap musimnya sebanyak 238 pertandingan (yang didistribusikan oleh United Creative bersama Telkomsat melalui feed satelit Telkom 4).

Sementara 68 pertandingan sisanya disiarkan melalui live streaming di Vidio, namun Emtek diperbolehkan untuk menayangkannya melalui FTA maupun pay TV dengan me-relay dari feed menggunakan transmisi fiber optic (FO) berkat kerja sama dengan TVU Networks.

Apabila Emtek menginginkan agar dapat menayangkan sebanyak mungkin pertandingan BRI Liga 1 di seluruh platform baik FTA, pay TV, maupun over the top (OTT), opsi menggelar pertandingan dengan jadwal kick-off pada pagi dan siang hari di akhir pekan dapat menjadi solusi terbaik.

Pola jadwal kick-off pada pukul 10.30, 13.00, dan 15.30 WIB dapat menjadi opsi terbaik yang dapat diambil oleh LIB dengan mempertimbangkan kepentingan Emtek sebagai official broadcaster BRI Liga 1 tanpa mengabaikan aspek keselamatan bagi semua pihak.

Itulah tadi ulasan mengenai tiga dampak yang akan terjadi untuk Emtek jika jadwal kick-off BRI Liga 1 tidak boleh digelar malam hari.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x