KABAR BESUKI – Beredar sebuah video viral di media sosial Youtube yang menyebut bahwa Presiden Joko Widodo telah memecat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam video yang beredar, Presiden Joko Widodo telah menyerahkan Surat Keputusan (SK) untuk memecat Anies Baswedan dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Pemecatan itu dilakukan karena Anies Baswedan dinilai tak layak menduduki jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Hal tersebut diketahui dalam sebuah video yang diunggah di kanal Youtube Pilar Istana pada 11 Oktober 2021.
Dalam unggahan video tersebut terdapat narasi yang menyebut bahwa Presiden Jokowi telah menyerahkan SK pemecatan Anies Baswedan.
Baca Juga: [HOAX] Karir Anies Baswedan Tinggal Menghitung Hari, Permainan Licik Terendus Ekonom
“Viral terbaru hari ini, nasib Anies berakhir Jokowi serahkan ini,”
Adapun narasi dalam sampul video seperti berikut:
“Jokowi Serahkan SK Pemecatan”
“Dinilai tak layak jadi Gubernur akhirnya karir Anies Berakhir Disini,”
Penjelasan:
Setelah tim Kabar Besuki telusuri lebih dalam, video yang menyebut bahwa Presiden Jokowi telah memecat Gubernur Anies Baswedan itu tidaklah benar.
Dalam unggahan video tersebut tidak ada pernyataan yang menyebut bahwa Presiden Jokowi telah menyerahkan SK pemecatan Anies Baswedan.
Isi dalam video tersebut hanya membahas mengenai rencana Pemilihan Kepala Daerah yang rencana akan diundur hingga tahun 2024.
Video tersebut juga menyampaikan pendapat beberapa politisi terkait rencana Pilkada yang akan diundur hingga Tahun 2024.
Tak hanya itu saja, dalam video tersebut juga menampilkan video saat Anies Baswedan sedang memantau program Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Baca Juga: Gendam Ki Sodo Buono Sudah Bereaksi, Pelaku Pembunuh Tuti dan Amel Masih Bertahan Minta Perlindungan
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran dan pemaparan diatas, video yang diunggah oleh kanal Youtube Pilar Istana yang menyebut bahwa Presiden Jokowi telah menyerahkan SK pemecatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah berita hoax yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***