Klaim Penting, Rusia Temukan Covid-19 Bukan Disebabkan Virus, Tapi Radiasi 5G 'Racun' [Cek Fakta]

- 12 Maret 2021, 19:03 WIB
Ilustrasi jenazah COVID-19
Ilustrasi jenazah COVID-19 /Pixabay/Soumen82hazra

KABAR BESUKI - Baru-baru ini warganet dikejutkan oleh sebuah unggahan narasi di media sosial Facebook terkait  bahwa hasil otopsi terhadap jenazah korban Covid-19 yang dilakukan oleh dokter di Rusia telah menemukan bahwa penyakit Covid-19 tidak disebabkan oleh virus, melainkan radiasi elektromagnetik 5G. 

Akun Facebook bernama @Zekeriyya Genc mengunggah sebuah narasi tersebut pada 8 Maret. Dalam narasi itu juga menyebutkan hanya dibutuhkan aspirin 100 mg, apronic atau parasetamol 650 mg untuk mengobati Covid-19. Berikut sebuah narasi lengkapnya:

Baca Juga: Dosen UII Sebut Bahwa Tanaman Obat Covid-19 Sudah Tertera di Dalam Al-Quran, Ini Faktanya!

“* Klaim penting * Berita terbaru
_ Berita indah dari dunia …._
Rusia memiliki otopsi kepada pasien Covid-19, penemuan hebat dibuat.
Rusia menjadi negara pertama di dunia, otopsi (post mortem) dari Covid-19 Corpse (post mortem) dan menemukan bahwa Covid-19 bukan virus setelah penelitian yang komprehensif. Ini adalah penipuan global. Orang mati “Diperkuat radiasi elektromagnetik 5G (racun)”. Dokter di Rusia telah melanggar hukum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam tubuh mereka yang meninggal karena Covid-19 setelah penemuan ilmiah, dilanggar hukum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang tidak mengizinkan otopsi untuk mendeteksi otopsi, tetapi Menyebabkan kematian, menyebabkan kematian, menyebabkan kematian, menyebabkan kematian, menyebabkan pembekuan darah pada pembuluh darah dan saraf bakteri menyebabkan pasien mati karena bakteri ini.
Rusia, “koagulasi intravaskular (trombosis) tidak radang tidak lain, dan mengalahkan virus dengan mengatakan bahwa metode pengobatan adalah peningkatan pengobatan.
Tablet antibiotik
Antiinflamasi dan
Dapatkan antikoagulan (aspirin).
Ini menunjukkan bahwa dimungkinkan untuk meningkatkan penyakit, berita sensasional ini untuk dunia disiapkan oleh otopsi (badan) virus Covid-19 dengan dokter Rusia. Menurut ilmuwan Rusia lainnya, ventilator dan unit perawatan intensif (YBU) tidak pernah diperlukan. Protokol dampak ini sudah diterbitkan di Rusia.
Orang Cina sudah tahu itu, tetapi tidak pernah menerbitkan laporannya.
Bagikan informasi ini dengan keluarga, tetangga, kenalan, teman, kolega dengan kolega Anda, mereka menyingkirkan rasa takut Covid-19 dan bukan virus, tetapi tidak hanya radiasi 5G. Alasannya adalah cedera pada orang-orang yang imunitas sangat rendah. Radiasi ini juga menyebabkan peradangan dan hipoksia. Para korban harus mengambil asprin-100mg dan apronic atau parasetamol 650mg. Kemarin … ??? . Covid-19 menyebabkan pembekuan darah menyebabkan trombosis pada manusia dan menyebabkan koagulasi darah di vena”

Baca Juga: Peringatan Isra' Mi'raj, Gubernur Khofifah: Renungan Isra Miraj, Salat Ajarkan Manusia untuk Disiplin

 Terkait  bahwa hasil otopsi terhadap jenazah korban Covid-19 yang dilakukan oleh dokter di Rusia telah menemukan bahwa penyakit Covid-19 tidak disebabkan oleh virus, melainkan radiasi elektromagnetik 5G.(HOAX)
Terkait bahwa hasil otopsi terhadap jenazah korban Covid-19 yang dilakukan oleh dokter di Rusia telah menemukan bahwa penyakit Covid-19 tidak disebabkan oleh virus, melainkan radiasi elektromagnetik 5G.(HOAX) /Facebook/ Zekeriyya Genc

Faktanya, berdasarkan hasil penelusuran Kabar Besuki, tidak ada pernyataan terkait penemuan tersebut di situs resmi pemerintah Rusia. 

Sementara lain, WHO dalam hasil penelitian para ahli juga telah menegaskan bahwa Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan maupun mencegah Covid-19.

Baca Juga: Terjadi Ketiga Kalinya, Ratusan Siswa di Nigeria Hilang Diculik Geng Bersenjata

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Forbes Facebook


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah