[HOAX] Air Kran yang Dites Pada Alat SWAB Antigen Akan Menunjukkan Hasil Positif

- 27 Juli 2021, 13:08 WIB
HOAX Air Kran dites alat SWAB bisa menunjukkan hasil positif./Instagram/@faktacovid19.id
HOAX Air Kran dites alat SWAB bisa menunjukkan hasil positif./Instagram/@faktacovid19.id /

KABAR BESUKI - Akhir-akhir ini, tersebar video di media sosial mengenai percobaan air keran yang dites pada alat swab antigen dan menunjukkan hasil POSITIF. Hal tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah:

Semua alat tes swab antigen yang mendapatkan izin edar resmi di Indonesia pasti melewati uji validasi dari balitbangkes dan dire-evaluasi tiap 3 bulan. 

Seperti dilansir Kabar Besuki dari Instagram @faktacovid19.id, sesuai persyaratan WHO, alat swab antigen yang direkomendasikan adalah yang memiliki sensitivitas 80 persen atau lebih dan spesifitas 97 persen atau lebih. 
 
Pada video yang beredar tidak jelas alat yang digunakan alat apa. Jika benar alat swab antigen apakah memang alat tersebut termasuk merk yang sudah mendapatkan izin edar resmi dari pemerintah.
 
Kit pemeriksaan swab antigen didesain untuk memeriksa antigen virus SARS CoV2 dari spesimen swab nasofaring. 
 
Lateral flow kit yang ada di dalamnya didesain sangat kompleks dan sensitif hanya untuk mendeteksi antigen protein virus SARS CoV2.
 
Kertas deteksinya yang berupa membran nitroselulosa sangat rapuh dan bila sampel yang dimasukkan bukan hasil swab nasofaring, membran akan rusak, hasil bisa POSITIF (PALSU).
 
Percobaan menggunakan air keran ini pernah dilakukan juga pada alat rapid test malaria yg memiliki konsep kerja lateral flow kit juga, yang seharusnya sampelnya adalah darah.
 
Didapatkan hasil POSITIF PALSU juga karena pemeriksaan dengan alat ini seharusnya menggunakan larutan penyangga (buffer) dengan pH tertentu, dan bila digantikan dengan air keran, ada perbedaan pH dan ion sehingga hasilnya bisa salah.
 
Jadi, melakukan pemeriksaan yang tidak sesuai instruksi pemeriksaan tentunya hasilnya akan salah dan interpretasi hasil yang dilakukan bukan oleh ahlinya juga akan salah. Karena alatnya menjadi rusak, hasil yg terkesan positif. 
 
Maka dari itu pengujian dan tes harus dilakukan dengan prosedur sesuai ketentuan yang berlaku, jangan sampai asal-asalan.
 
Cari dahulu fakta kebenarannya, jangan percaya mengenai berita terkait dengan virus yang sedang melanda kecuali yang mengeluarkan berita tersebut dari Dinas Kesehatan terkait atau Satgas Covid-19.
 
Jangan sampai menyebarkan HOAX karena semua berita tersebut dapat dijadikan barang bukti sebuah kasus.***
 

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Instagram @faktacovid19.id


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah