KABAR BESUKI – Beredar sebuah video di media sosial yang menyebut bahwa Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas terlibat aksi terorisme.
Anwar Abbas bahkan disebut-sebut telah diciduk oleh pihak Datesemen Khusus (Densus 88) lantaran terbukti terlibat kasus terorisme.
Video tersebut diunggah di kanal Youtube Pakde TV dengan judul ‘Berita Terkini- Terbukti Hanya Jadi Sarang Teroris, Satu Lagi Tokoh Penting MUI Diseret Aparat!!! Yang ditayangkan pada 18 November 2021.
Baca Juga: [HOAX] Terbongkar Alasan CCTV KM50 Mati, Ternyata Jasa Marga Dibungkam Kapolda Metro Jaya
Dalam thumbnail video tersebut juga terlihat Anwar Abbas tampak duduk di depan murung di depan pihak kepolisian.
Video tersebut juga menampilkan sebuah narasi sebagai berikut:
‘BREAKING NEWS!!!’
‘TERLIBAT AKSI TERORISME!’
‘ANWAR ABBAS AKHIRNYA DISERET DENSUS 88’.
Lantas benarkah Anwar Abbas telah diseret oleh pihak Densus 88 karena terlibat aksi terorisme?
Penjelasan:
Setelah ditelusuri lebih lanjut oleh tim Kabar Besuki, dalam video tersebut tidak ada informasi resmi dan valid yang menyebut bahwa Anwar Abbas telah diringkus oleh pihak Densus 88 karena terlibat aksi terorisme.
Video yang menyebut Anwar Abbas diseret Densus 88 karena telah melakukan aksi terorisme itu tidaklah benar atau hoax.
Faktanya, video tersebut hanya menampilkan pernyataan dari Anwar Abbas soal anggota MUI yang ditangkap oleh Densus 88 karena diduga terlibat dalam jaringan terorisme.
Baca Juga: [HOAX] Habib Rizieq Ditahan di Penjara Bawah Tanah, Nasib Imam Besar FPI Benar-benar Menyedihkan
Dalam video tersebut juga membahas mengenai tanggapan Anwar Abbas terkait ramainya tagar bubarkan MUI usai salah satu anggota diciduk oleh Densus 88 karena diduga terlibat aksi terorisme.
Namun tidak ada informasi resmi dan valid yang menyebut bahwa Anwar Abbas ikut diseret Densus 88 karena terlibat aksi terorisme.
Kesimpulan:
Video yang diunggah di kanal Youtube Pakde TV dengan judul ‘Berita Terkini- Terbukti Hanya Jadi Sarang Teroris, Satu Lagi Tokoh Penting MUI Diseret Aparat!!! Termasuk dalam konten hoax atau menyesatkan.***