Bahkan, kesulitan tersebut semakin terasa karena banyak masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.
"Sementara realita, tetangga seputaran dan orang jauh sebelum PPKM sudah berat ekonominya, sekarang lebih gak muter lagi. Nambah sekarat butuh oksigen, kok gak ada yang naik?," katanya.
Mardigu Wowiek kembali menegaskan bahwa tidak ada kesalahan dalam data yang dirilis oleh BPS.
Akan tetapi, pihak-pihak tertentu mengemasnya sebagai sebuah pencitraan untuk kepentingan politik mereka.
"Jadi data tidak salah, cuma demi populer kayak artis deh gitu, nggak boleh terlihat jelek jadi diambillah mengemas sisi positifnya. Itu tidak salah, yang salah banyak pemahaman orang terus dipolitisasi," ujar dia.
Mardigu Wowiek kemudian memberikan akar persoalan di balik meroketnya pertumbuhan ekonomi Indonesia secara year on year (YoY) secara signifikan.
Dia menyebut, meroketnya angka pertumbuhan ekonomi tersebut justru ditopang oleh sektor bisnis yang dikendalikan oleh oligarki.
"Lalu sektor mana yang naik? Sektor yang dipegang oligarki, yang memang hanya tiga persen itu tapi mereka mengendalikan 70 persen ekonomi," tuturnya.***