Hutang Indonesia Dikabarkan Makin Tinggi, Rocky Gerung Sarankan Pemerintah Kurangi Ambisi Bangun Infrastruktur

KABAR BESUKI - Akademisi Rocky Gerung sarankan pemerintah kurangi ambisi membangun infrastruktur karena hutang Indonesia yang dikabarkan makin tinggi.

Rocky Gerung menyebut, publik menduga hutang Indonesia yang dikabarkan naik hingga ratusan triliun akan terus bertambah karena hegemoni China terhadap Asia makin menjadi-jadi dan sangat mengincar pemerintahan suatu negara yang ambisius dalam pembangunan infrastruktur dan lain-lain.

"Dugaan publik gak mungkin hanya yang tersembunyi (Rp200 triliun atau Rp300 triliun) karena ada yang mungkin sudah dijanjikan akan berlebih lagi tuh. Kan kita paham bahwa politik luar negeri China dalam upaya menghegemoni kawasan Asia itu berlangsung terus-menerus, dan China paham mana pemerintah yang ambisius untuk membangun segala macem," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Rabu, 6 Oktober 2021.

Baca Juga: China Menjerat Negara-negara ‘Miskin’ dengan Kekuatan Hutang yang Dinilai Luar Biasa

Rocky Gerung mencontohkan, Laos dan Malaysia (sebelum dipimpin Mahathir Mohamad) memiliki ambisi yang sangat tinggi untuk membangun infrastruktur hingga hutang mereka membengkak.

Ironisnya kata dia, Indonesia justru semakin ambisius dan seolah belum puas dalam membangun infrastruktur sehingga ketergantungan terhadap hutang dari China semakin tinggi.

"Laos ambisius tuh untuk membangun segala macem, Malaysia bahkan sebelum diganti oleh Mahathir juga ambisius sehingga hutangnya besar sekali. Indonesia belum puas, karena itu pasti Indonesia masih akan melaju untuk minta hutang dari China," ujarnya.

Baca Juga: Awalil Rizky Sebut Jokowi Ingkar Janji Karena Lemahnya Pertumbuhan Pendapatan Nasional dan Hutang Meningkat

Rocky Gerung menyebutkan, hutang senilai Rp200 triliun yang ditanggung Indonesia akan makin bertambah tinggi karena tingginya ambisi untuk membangun infrastruktur.

Menurutnya, hal ini justru semakin membuat China terus mengintai Indonesia sebagai negara debitur setia.

"Jadi Rp200 triliun itu jumlah yang potensial untuk berlipat ganda, kebutuhan kita akan pembangunan belum berhenti. Itu yang akan diintai oleh China," katanya.

Baca Juga: Siti Mufattahah Ingatkan Pemerintah Terkait Bahaya Laten Hutang Negara yang Tidak Terkalkulasi dengan Baik

Rocky Gerung menyebut bahwa Indonesia sesungguhnya dapat melakukan hal apapun demi mengurangi potensi untuk kembali berhutang dengan China.

Dia menyarankan agar pemerintah mengurangi ambisi untuk membangun infrastruktur yang justru akan menambah hutang Indonesia.

"Kalau dibilang 'Bisa nggak kita kurangi potensi kita untuk berhutang?', bukan soal kurangi potensi. Kita kurangi ambisi kita untuk membangun infrastruktur, mestinya begitu yang terjadi," ujar dia.

Baca Juga: Jokowi Punya Hutang Negara Ternyata Rakyat Sendiri yang Menikmati Uangnya: Rakyat Harus Disiplin Bayar Pajak

Rocky Gerung berpendapat bahwa Indonesia akan terus merasa ketergantungan dengan hutang China selama tidak mampu mengendalikan ambisi untuk membangun infrastruktur bahkan ibu kota baru.

Menurutnya jika ambisi membangun infrastruktur tak terkendali, Indonesia bisa menyusul beberapa negara di kawasan Afrika dan Asia Selatan yang mengalami kebangkrutan bahkan hingga berujung pada penyitaan aset-aset negara karena tak mampu melunasi hutang dari China.

"Jadi selama Indonesia masih pamer pindah ibukota, bikin infrastruktur ini, maka China tentu adalah tempat kita untuk minta hutang baru dan China sangat senang dengan perintah yang ambisius tapi nggak ngerti akibatnya. Itu yang terjadi di Afrika, demikian juga Bangladesh," tuturnya.***