Network
KABAR BESUKI - Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Demokrat Siti Mufattahah mengingatkan kepada pemerintah terkait bahaya laten dari hutang negara.
Siti Mufattahah mengingatkan bahwa hutang negara yang tidak terkalkulasi dengan baik akan menimbulkan bahaya laten di kemudian hari.
Hal tersebut disampaikan setelah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani mengumumkan bahwa pemerintah akan mencari hutang baru sebesar Rp515,1 triliun pada semester kedua tahun 2021.
Baca Juga: Fadli Zon Soroti Hutang PLN yang Saingi Garuda Indonesia: Fakta Ini Juga Ikut Membuat Kita Heran
Selama ini, banyak kalangan menilai pemerintah telah banyak mengajukan hutang kepada pihak asing untuk membiayai sejumlah proyek yang belum tentu memiliki manfaat bagi masyarakat luas, khususnya untuk pembangunan infrastruktur.
Kebijakan pemerintah yang dinilai terkesan 'jor-joran' dalam menerima hutang untuk membiayai sejumlah proyek juga dianggap memberatkan masyarakat melalui mekanisme peningkatan tarif dan penambahan objek pajak.
Menanggapi hal tersebut, Siti Mufattahah menegaskan bahwa pengajuan dan penerimaan hutang oleh pemerintah harus dilakukan berdasarkan perencanaan dan kalkulasi yang matang serta penentuan prioritas alokasi yang tepat.
"Hutang itu harus penuh kalkulasi, saya harap seharusnya diutamakan prioritas anggaran terhadap sektor esensial penanganan pandemi dalam penyusunan anggaran negara," kata Siti Mufattahah sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari akun Twitter @sitimufattahah pada Rabu, 28 Juli 2021.
