Rocky Gerung Soroti Kenaikan Harga Gas LPG Non Subsidi: Begitu Terjadi Kesulitan, Kecurangan Pasti Jalan

- 28 Februari 2022, 11:47 WIB
Rocky Gerung Soroti Kenaikan Harga Gas LPG Non Subsidi: Begitu Terjadi Kesulitan, Kecurangan Pasti Jalan.
Rocky Gerung Soroti Kenaikan Harga Gas LPG Non Subsidi: Begitu Terjadi Kesulitan, Kecurangan Pasti Jalan. /Ilustrasi/Pikiran-Rakyat.com

KABAR BESUKI - Akademisi Rocky Gerung soroti kenaikan harga gas LPG non subsidi beserta potensi kecurangan akibat kesulitan yang terjadi akhir-akhir ini.

Rocky Gerung menilai kenaikan harga gas LPG non subsidi tak bisa dihindari, meski mengetahui adanya kesulitan keuangan negara maupun kemampuan bertahan di kalangan petani pada saat ini.

Rocky Gerung menyebut bahwa kenaikan harga gas LPG non subsidi yang terjadi saat ini sangat berdampak kepada masyarakat kecil, karena berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia yakni pangan.

"Itu tidak bisa dihindarkan, karena kita tahu kesulitan keuangan, kita tahu kemampuan bertahan petani, macem-macem. Jadi kalau kita tahu itu sekalipun non-subsidi, impact-nya tetap akan nyampe juga karena itu adalah kebutuhan dasar," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Senin, 28 Februari 2022.

Baca Juga: Harga Gas Elpiji Melambung Tinggi, Rizal Ramli Sentil Jokowi: Kok Doyannya Naikin Harga Diem-diem? Kayak Copet

Rocky Gerung juga menyebut adanya potensi kecurangan yang sangat mungkin terjadi ketika masyarakat dibuat kesulitan dengan naiknya harga gas LPG non subsidi di pasaran.

Dia menduga bahwa akan ada oknum pembeli yang memborong gas LPG bersubsidi untuk dijual kepada masyarakat yang selama ini membeli gas LPG non subsidi.

"Begitu terjadi kesulitan untuk mencapai harga itu, kecurangan pasti jalan, dan kecurangan itu masuk akal. Atau si pembeli yang subsidi dia jual ke yang non-subsidi," ujarnya.

Selain itu, mantan pengajar sekaligus alumni Universitas Indonesia (UI) itu menilai bahwa peluang bisnis dengan nuansa kecurangan tersebut berpotensi muncul karena pemerintah dianggap gagal membuat perencanaan untuk antisipasi.

"Jadi bisnisnya bakal muncul di situ tuh, dan ini semua adalah akibat dari semacam kegagalan perencanaan aja kan karena nggak bisa antisipasi," katanya.

Baca Juga: Pertamina: Konsumsi BBM Cenderung Turun, Konsumsi LPG akan Mengalami Peningkatan Selama Ramadhan 2021

Lebih lanjut, Rocky Gerung menilai fenomena kenaikan harga gas LPG non subsidi yang membuat masyarakat resah tak lepas dari kesibukan pemerintah dalam hal politik.

Menurutnya, kesibukan pemerintah dalam kepentingan politik mereka telah mengabaikan faktor-faktor dasar ekonomi yang menjadi perhatian utama ibu rumah tangga.

"Jadi kesibukan kita dengan politik itu mengabaikan faktor-faktor dasar ekonomi, yaitu kompor emak-emak," ujar dia.

Meski demikian, dia juga menduga bahwa pemerintah akan mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa negara masih memiliki sumber energi alternatif pengganti gas LPG, yang disebutnya tetap akan membebani postur APBN.

"Tentu pemerintah akan bilang 'Ya, kita masih punya sumber alternatif', biodiesel, segala macem itu. Tapi tetap, itu akan mempengaruhi postur APBN," ucapnya.

Baca Juga: Curi Gas LPG dan Uang untuk Beli Baju Bahkan Miras Saat Lebaran, Dua Pemuda Diringkus Polisi

Rocky Gerung menyimpulkan telah terjadi eskalasi dalam kerumitan kehidupan ekonomi masyarakat di tengah naiknya harga gas LPG non subsidi.

Dia juga menyebut bahwa pemerintah seolah tak ingin peduli dengan kesulitan rakyatnya, karena rezim yang berkuasa saat ini ingin memperpanjang masa kekuasannya.

"Jadi kita melihat sebetulnya ada eskalasi di dalam kerumitan kehidupan ekonomi, tetapi pemerintah menganggap bahwa 'Ya udahlah, itu urusan rakyat. Urusan kami (pemerintah) adalah tetap ingin memperpanjang kekuasaan', begitu soalnya kan?," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Terkait

Terkini