Banyak Perusahaan Startup Lakukan PHK Massal, Hary Tanoesoedibjo: Masa Keemasan Telah Berakhir

- 1 Juni 2022, 09:22 WIB
Banyak Perusahaan Startup Lakukan PHK Massal, Hary Tanoesoedibjo: Masa Keemasan Telah Berakhir.
Banyak Perusahaan Startup Lakukan PHK Massal, Hary Tanoesoedibjo: Masa Keemasan Telah Berakhir. /Daniel Mananta Network/Tangkap Layar YouTube.com/Daniel Mananta Network

KABAR BESUKI - Pengusaha media Hary Tanoesoedibjo turut angkat bicara mengenai banyaknya perusahaan startup yang melakukan PHK massal akhir-akhir ini.

Banyak perusahaan startup berbasis teknologi di Indonesia yang diketahui sedang melakukan PHK massal setelah sempat memperoleh masa keemasan mereka.

Hary Tanoesoedibjo menyebut banyak perusahaan startup melakukan PHK massal karena masa keemasan mereka telah berakhir.

"Masa keemasan dari startup telah berakhir," kata Hary Tanoesoedibjo sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari akun Instagram @hary.tanoesoedibjo pada Minggu, 29 Mei 2022.

Baca Juga: 23 Startup Besutan Anak Bangsa yang Dibentuk dari Program Startup4Industri Sudah Siap Mendunia

Dalam beberapa waktu belakangan ini, diketahui setidaknya ada empat perusahaan startup di Indonesia yang tengah melakukan PHK massal.

Keempat perusahaan startup yang tengah melakukan PHK massal tersebut adalah LinkAja, SiCepat, Zenuis, dan JD.ID.

Ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab sejumlah perusahaan startup melakukan PHK massal dalam beberapa waktu terakhir.

Beberapa perusahaan startup melakukan PHK massal karena dianggap tak mampu berkompetisi, dalam hal ini tak dapat memenuhi demand dari market.

Selain itu, banyak investor saat ini tengah menghadapi tekanan ekonomi global sehingga mereka tak sanggup untuk mendanai sejumlah perusahaan startup dalam jangka panjang.

Baca Juga: Menkominfo Johnny G Plate Sebut Startup Mampu Dorong Sektor Ekonomi Digital di Indonesia

Menyikapi banyaknya perusahaan startup di Indonesia yang terancam bangkrut sehingga PHK massal menjadi langkah yang harus diambil, seruan untuk kembali menerapkan konsep bisnis di jalan yang benar kembali menggema.

Hary Tanoesoedibjo juga menyampaikan bahwa pada akhirnya, sebuah bisnis atau perusahaan harus mampu menghasilkan positive cashflow.

Dengan kata lain, sebuah perusahaan harus mampu menghasilkan profit sebanyak mungkin untuk tetap sehat dan bisa bertahan dalam jangka panjang.

"Pada akhirnya, bisnis yang sehat harus menciptakan arus kas yang positif," ujarnya.

Baca Juga: Melalui UK-Indonesia Tech Hub, Indonesia dan Inggris Bekerjasama Membangun Bidang Startup Teknologi Digital

Mengenai aksi 'bakar uang' yang kerap terjadi dalam perusahaan startup khususnya pada masa keemasan mereka, Hary Tanoesoedibjo memberikan pendapatnya tersendiri.

Pria kelahiran Surabaya itu mengatakan, aksi 'bakar uang' yang dilakukan oleh para investor perusahaan startup hanya merupakan salah satu sarana agar perusahaan memperoleh dana untuk menjalankan kegiatan usahanya.

Dia menegaskan bahwa aksi 'bakar uang' hanya merupakan sarana untuk memperoleh pangsa pasar sebanyak mungkin sebelum terbangunnya bisnis yang sehat.

"Pemberian subsidi hanyalah sarana untuk mendapatkan pangsa pasar yang pada akhirnya mengarah pada bisnis yang sehat," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Instagram @hary.tanoesoedibjo


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah