Killer Content Disebut-sebut Efektif Mendukung Migrasi ke TV Digital, Benarkah Demikian?

- 5 Agustus 2021, 13:22 WIB
Killer Content Disebut-sebut Efektif Mendukung Migrasi ke TV Digital, Benarkah Demikian?
Killer Content Disebut-sebut Efektif Mendukung Migrasi ke TV Digital, Benarkah Demikian? /Ilustrasi/Hardly Stefano/Instagram.com/@hardlystefano

Roy Suryo juga membenarkan pernyataan Hellen Katherina dari Nielsen yang menyebut bahwa sinetron dan olahraga merupakan killer content bagi pemirsa Indonesia secara nasional.

Dia memberikan contoh, sinetron Ikatan Cinta yang ditayangkan oleh RCTI mampu menembus perolehan rating dua digit dan audience share di atas 50 persen.

"Ikatan Cinta itu sempet rating-nya sangat tinggi ketika mencapai 15,7 dan audience share-nya 53, itu 6 Juli barusan ketika Elsa (diperankan oleh Glenca Chysara) dicurigai sebagai pembunuh. Tapi sekarang mungkin turun lagi karena Elsa udah lari," katanya.

Begitu juga dengan siaran langsung final Liga Champions 2020-2021 yang ditayangkan oleh SCTV pada Minggu, 30 Mei 2021 dinihari waktu Indonesia dengan perolehan audience share mencapai 67 persen. Juga TVRI yang pernah menayangkan Liga Inggris 2019-2020 di era kepemimpinan Helmy Yahya sebelum berpindah ke NET TV pada musim berikutnya.

"Siaran olahraga juga pernah menduduki posisi yang cukup tinggi ketika Liga Champions (Manchester City vs Chelsea) waktu itu tanggal 30 Mei kemarin ketika ada di SCTV, audience share-nya mencapai 67. Bahkan TVRI pun ketika zaman Pak Helmy masih ada di sana, itu juga punya Liga Inggris," ujar dia.

Baca Juga: Layanan VOD Tak Akan Gerus Pangsa Pasar TV Digital Terestrial, Hardly Stefano: Ini Bukan Saingan

Meski demikian, Roy Suryo menganggap kedudukan killer content di mata masyarakat belum mampu sepenuhnya mendorong kesiapan untuk melakukan migrasi ke TV digital.

"Jadi intinya, killer content menduduki posisi yang menarik di masyarakat. Tapi apakah itu masyarakat tertarik gara-gara killer content-nya kalau mau pindah ke TV digital? Menurut saya kata kuncinya adalah keterpaksaan," ucapnya.

Roy Suryo kembali menegaskan bahwa masyarakat baru akan benar-benar beralih ke siaran TV digital dengan keterpaksaan, dalam hal ini jika seluruh siaran TV terestrial dengan frekuensi analog dihentikan sepenuhnya.

"Jadi kalau keterpaksaan nggak ada siaran lain yang ditonton atau TV analognya sudah mati, otomatis masyarakat akan menonton TV digital," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Kemkominfo TV


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x