Nielsen Tetapkan Audience Treshold Meski Jumlah Stasiun TV FTA Bertambah Pasca ASO Demi Permudah Pengiklan

- 7 Juli 2022, 14:17 WIB
Nielsen Tetapkan Audience Treshold Meski Jumlah Stasiun TV FTA Bertambah Pasca ASO Demi Permudah Pengiklan.
Nielsen Tetapkan Audience Treshold Meski Jumlah Stasiun TV FTA Bertambah Pasca ASO Demi Permudah Pengiklan. /Ilustrasi/PIXABAY

KABAR BESUKI - Jelang analog switch off (ASO) pada 2 November 2022 mendatang, seluruh stasiun TV free to air (FTA) berbondong-bondong mempersiapkan diri untuk menjaga kepemirsaan sebelum hal tersebut diberlakukan.

Nielsen Media Research Indonesia sebagai satu-satunya lembaga yang mengukur rating dan share stasiun TV FTA di tanah air menetapkan audience treshold sejak lama meski jumlah pemain pasca ASO bertambah.

Nielsen menetapkan audience treshold meski jumlah stasiun TV FTA bertambah pasca ASO demi mempermudah pengiklan dalam mengambil keputusan.

Baca Juga: Nielsen Siapkan Langkah Mitigasi Dampak ASO Bagi Industri TV, Perkenalkan Database 'Digital Ready Home'

Hellen Katherina selaku Direktur Eksekutif Nielsen Media Research Indonesia mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengamati kepemirsaan stasiun TV FTA yang baru mengudara atau memperluas jangkauannya melalui transmisi digital terestrial (DVB-T2).

Beberapa stasiun TV tersebut antara lain CNN Indonesia, CNBC Indonesia, O Channel, Mentari TV, Magna TV, BNTV, dan masih banyak lagi.

O Channel sendiri awalnya hanya mengudara di beberapa kota besar termasuk Jabodetabek karena terkendala slot frekuensi melalui TV analog, namun saat ini sudah bisa dijangkau lebih luas melalui transmisi digital terestrial di wilayah yang ter-cover dengan multiplekser milik Emtek.

Hellen menambahkan, kepemirsaan beberapa stasiun TV tersebut diketahui telah mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan.

"Kami sudah mengamati kepemirsaan TV-TV baru yang digital, misalnya ada CNN Indonesia, Magna TV, Mentari TV, dan lain sebagainya itu sudah kami amati terus dan kepemirsaannya naik," kata Hellen sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Siaran Digital Indonesia pada Rabu, 6 Juli 2022.

Baca Juga: Nielsen Gunakan Teknologi Audio Signature untuk Mengukur Rating dan Share TV Digital

Layaknya sebuah kompetisi sepak bola, Nielsen juga memiliki aturan 'promosi-degradasi' bagi stasiun TV FTA yang baru mengudara atau memperluas jangkauannya melalui transmisi digital terestrial.

Nielsen memiliki standar audience treshold bagi setiap stasiun TV FTA yang ingin data kepemirsaannya dipublikasikan.

Nielsen mensyaratkan stasiun TV FTA yang baru mengudara atau memperluas jangkauan siarannya melalui transmisi digital terestrial minimal harus ditonton oleh 100 sampel dalam waktu delapan minggu berturut-turut (non-stop).

"Tetapi Nielsen memiliki standar treshold sebelum data kepemirsaannya bisa kami rilis. Masing-masing channel ini minimal harus ditonton 100 sampel selama delapan minggu berturut-turut," ujarnya.

Baca Juga: 4 Manfaat ASO untuk Masyarakat Indonesia, Salah Satunya Kemudahan Akses Internet 5G

Lebih lanjut, Hellen menjelaskan bahwa aturan audience treshold diberlakukan Nielsen untuk memberikan jaminan bagi para pengiklan yang ingin memasarkan produknya melalui stasiun TV FTA.

Menurutnya, pengiklan menginginkan adanya kepemirsaan yang loyal dan stabil dalam sebuah stasiun TV FTA.

"Kami ingin menjamin ketika satu channel itu terlaporkan, channel tersebut sudah memiliki pemirsa yang cukup loyal dan stabil. Karena nanti kalau performanya naik turun, itu akan menyulitkan juga buat pengiklan," ucapnya.

Selain itu, Hellen menambahkan bahwa pengiklan juga berharap adanya jumlah kepemirsaan minimal yang harus dipenuhi stasiun TV FTA agar mereka mau memasang iklannya.

"Mereka mengharapkan ada delivery jumlah audience tertentu," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Youtube Siaran Digital Indonesia


Tags

Terkait

Terkini

x