KABAR BESUKI - Direktur Utama PT Surya Citra Media (SCM) Sutanto Hartono menjelaskan penyebab utama animasi karya anak bangsa relatif sulit berkembang hingga saat ini.
Sutanto Hartono mengaku bangga ketika konten yang ditayangkan oleh berbagai jaringan media milik SCM merupakan konten karya anak bangsa.
Akan tetapi, Sutanto Hartono juga mengungkapkan bahwa biaya memproduksi konten karya anak bangsa termasuk animasi tidaklah murah, karena harus memulainya dari nol.
Mahalnya biaya produksi karya anak bangsa disebut Sutanto Hartono sebagai penyebab utama animasi karya anak bangsa relatif sulit berkembang.
"Kami bangga bahwa mayoritas konten kami adalah buatan Indonesia. Tapi nggak murah karena kami harus mulai produksi dari nol. Itulah kenapa konten anak-anak paling susah untuk berkembang," kata Sutanto Hartono sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Helmy Yahya Bicara dalam video yang diunggah pada 8 Maret 2021.
Sutanto Hartono mengungkapkan, biaya termurah memproduksi animasi karya anak bangsa ditaksir mencapai ratusan juta rupiah hanya untuk satu episode yang memakan durasi kurang lebih lima belas menit.
Hal tersebut dinilai menjadi salah satu pertimbangan Dreamtoon Indonesia sebagai studio animasi milik Indonesian Entertainment Group (IEG) memutuskan untuk tak melanjutkan produksi serial Keluarga Somat, meski sempat menjual episode yang pernah tayang di Indosiar ke RTV.
"Kalau kita bikin animasi, yang murah meriah pun dengan mudahnya kita bilang adalah ratusan juta untuk lima belas menit," ujarnya.