Kenali Sejak Awal, Inilah Penyebab Kanker Paru-paru dan Pencegahannya

4 Februari 2021, 11:26 WIB
Ilustrasi penyakit paru-paru. /Pixabay.com/kalhh

KABAR BESUKI - Selain gaya hidup, perubahan gen atau mutasi DNA terkait faktor keturunan patut dicurigai.

Bertepatan dengan peringatan Hari Kanker Sedunia pada tanggal 4 Februari, pakar kesehatan mengingatkan gaya hidup tak sehat bisa menjadi salah satu pemicu.

Menurut  Kasum Supriadi selaku Dokter spesialis paru di RS Premier Jatinegara, mengatakan bahwa gaya hidup buruk bisa menjadi pemicu, contohnya adalah kebiasaan merokok dan mengonsumsi junk food dan alkohol.

Baca Juga: 3 Alasan Anak Membangkang Terhadap Orang Tua Ketika Mulai Beranjak Dewasa yang Jarang Disadari

Selain itu, jika anggota keluarga telah didiagnosis dengan kanker paru-paru, yang lain harus diskrining untuk gejala kanker sedini mungkin.

"Ada serangkaian proses mendeteksi kanker paru, yakni anamnesa (wawancara pasien), pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang yang meliputi dahak dan biopsi jaringan paru, foto rontgen dada, CT scan paru dengan zat kontras, bronkoskopi dan endoskopi pada paru," tutur Kasum dalam siaran persnya.

Salah satu diagnosis kanker paru adalah jika terdapat sel tumor yang dapat ditemukan di saluran udara, parenkim paru, atau pada selaput paru-paru.

Jika proses sudah tepat, Kasum menganjurkan agar keluarga memastikan suplai oksigen pasien dengan memantau tanda-tanda vital pernapasan, tekanan darah, suhu, denyut nadi, dan saturasi oksigen.

Baca Juga: Tips Jitu Memanjangkan Rambut, Salah Satunya Jangan Menggosok Rambut Saat Basah

Selain itu, jika Anda melihat adanya penurunan perubahan, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk menentukan apakah pasien harus dirawat intensif di rumah sakit atau tidak.

Penderita kanker paru stadium 4 memiliki angka progresifitas dengan cepat. Mereka rata-rata dilaporkan meninggal dalam jangka waktu kurang dari enam bulan dikarenakan faktor infeksi.

Guna mencegah progresifitas sekaligus menurunkan prevalensi kanker paru, dia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan literasi kesehatan tentang kanker paru, termasuk mengetahui gejalanya.

Baca Juga: Pasien COVID Mengalami Peningkatan Risiko Pembekuan Darah Serius, Ini Alasannya!

Meski tidak semua kanker menunjukkan gejala awal, langkah penyembuhan untuk mengobati pasien kanker dapat membantu penyembuhan.

Di sisi lain, Health Claim Senior Manager Sequis, dr. Yosef Fransiscus mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat demi melawan kanker.

“Kita dapat meraih hari esok jika fisik dan finansial kita sehat. Untuk itu, sangat baik jika kita mulai melakukan gaya hidup sehat, yaitu memperbaiki asupan dengan yang bergizi dan rutin berolahraga. Perlu juga menyeimbangkan waktu antara bekerja dan beristirahat serta memiliki pola pikir yang positif dan terbuka,” tutur Yosef.

Dia juga menyarankan agar bergabung dengan asuransi kesehatan sebagai bagian dari perlindungan keuangan untuk kesehatan.

Baca Juga: 3 Hal Penting untuk Menjaga Diri dari Obesitas, Termasuk Jaga Pikiran!

Asuransi ini dapat berperan menggantikan biaya pengobatan yang nilainya sesuai dengan kesepakatan.

Di Indonesia, data Global Burden of Cancer Study (GLOBOCAN) tahun 2018 melaporkan sekitar 26.069 orang meninggal akibat kanker paru-paru setiap tahunnya, dengan 30.023 kasus baru.

Angka ini merupakan yang tertinggi atau mencapai 19,3 persen dari total kematian akibat kanker lainnya.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler