Efek Terlalu Banyak Menggunakan Media Sosial, Salah Satunya Tubuh Melemah

17 Februari 2021, 19:02 WIB
Ilustrasi kecanduan media sosial ///Pixabay/KristopherK

KABAR BESUKI - Media sosial merupakan salah satu sarana yang sering digunakan orang-orang jaman sekarang untuk berinteraksi lewat dunia maya.

Dengan media sosial, beberapa aspek kehidupan terpenuhi hanya dengan mengakses beberapa platform yang berguna untuk menjadi sarana sosial online.

Platform yang ditawarkan pun juga tidak sedikit. Nama-nama besar seperti Instagram, Twitter, dan Facebook merupakan aplikasi yang digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia yang bisa sampai miliaran jumlahnya.

Baca Juga: Live Streaming dan Prediksi Leg 1 16 Besar UCL: Porto vs Juventus, Tayang di SCTV dan Champions TV 1

Banyak dampak positif yang didapatkan dari menggunakan media sosial, contohnya semua orang dapat membagikan kehidupan mereka, berdiskusi, mendapatkan berita baru, mengungkapkan perasaan mereka, dan lain sebagainya.

Setiap ada hal baik pasti juga ada hal buruknya, tak terkecuali dengan media sosial. Terdapat beberapa dampak yang tanpa disadari telah terjadi dan mempengaruhi kehidupan nyata.

Dilansir Kabar Besuki dari laman Healthline, meskipun media sosial bisa terlihat menyenangkan dan santai, namun sebenarnya memiliki efek signifikan pada otak manusia.

Setiap kali seseorang menggunakan aplikasi media sosial favoritnya, sinyal dopamin di otak akan mengalami  peningkatan. Dopamin merupakan neurotransmiter yang berhubungan dengan kesenangan.

Ketika mendapatkan lebih banyak dopamin setelah menggunakan media sosial, otak akan mengidentifikasi aktivitas tersebut sebagai aktivitas bermanfaat yang harus diulangi. 

Reaksi seperti itu mungkin lebih terasa setiap kali membuat postingan sendiri dan mendapatkan tanggapan yang positif.

Baca Juga: Bukan Belanjaan, Kotak-kotak Oranye Ini Berisi Bantuan untuk Korban Banjir di Subang dan Karawang

Perasaan positif yang dialami selama penggunaan media sosial hanya bersifat sementara.  Cara otak terlibat dalam penguatan positif ini juga terlihat pada kecanduan lainnya.

Saat dopamin mengalami penurunan atau memudar, otak kemudian memerintahkan untuk kembali ke sumber asal yang menghasilkan dopamin, dalam kasus ini adalah media sosial.

Dalam beberapa kasus, media sosial dapat menjadi gangguan yang disambut baik jika diri merasa terisolasi karena pekerjaan atau penyakit.

Terlibat dalam media sosial sesekali sepertinya tidak berbahaya.  Namun, ada efek negatif yang perlu dipertimbangkan saat menggunakan media sosial secara berlebihan.

Beberapa efek kerugian dari media sosial yaitu:

  • rendah diri, yang mungkin dipicu oleh persepsi yang salah bahwa kehidupan orang lain "lebih baik" daripada hidup diri sendiri
  • meningkatnya isolasi dan kesepian
  • kecemasan atau depresi
  • timbulnya gangguan kecemasan sosial
  • Perasaan takut ketinggalan yang dapat menyebabkan lebih banyak penggunaan media sosial
  • pola tidur terganggu, apalagi menggunakan media sosial tepat sebelum waktu tidur
  • penurunan aktivitas fisik, yang dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan
  • nilai atau prestasi kerja memburuk
  • mengabaikan hubungan dalam kehidupan nyata
  • mengurangi kemampuan untuk berempati dengan orang lain

Baca Juga: Mengapa Kucing Sering Tertidur Lama? Ternyata Alasannya Begini

Apabila merasa diri mengalami hal tersebut, istirahatlah sejenak salah satunya dengan menjauhi atau menghapus aplikasi media sosial.

Memang butuh waktu, namun apabila upaya untuk membersihkan kecanduan terhadap media sosial berdampak baik,mengapa tidak dilakukan.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler