8 Penyebab Nyeri Betis, Salah Satunya Bisa Menandakan Penyakit Diabetes

18 Februari 2021, 21:11 WIB
ilustrasi nyeri betis /doktersehat.com

KABAR BESUKI – Kaki kita adalah bagian tubuh yang sangat sering beraktivitas. Tugas utama kaki pada manusia adalah menahan berat keseluruhan tubuh serta membuat kita bisa berjalan dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Ternyata kaki kita juga bisa capek loh, salah satu yang menandakan kaki lelah adalah nyeri pada betis.

Dilansir Kabar Besuki dari laman The Healthy, ketika seseorang mengalami nyeri betis, berarti mereka mengalami rasa sakit atau ketidak nyamanan di bagian belakang kaki bagian bawah, ungkap Naimish Baxi, MD, asisten ahli fisioterapi di rumah sakit bedah khusus New York City.

Baca Juga: Jadwal Bundesliga Pekan ke-22 Live di NET TV dan Mola TV, Termasuk Big Match Schalke vs Dortmund

Nyeri pada betis dapat terjadi karena berbagai alasan, tapi para ahli telah menguraikan beberapa penyebab nyeri betis yang paling umum terjadi.

Dari cedera yang terlalu sering hingga masalah kesehatan yang lebih serius, inilah yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada kaki bagian bawah.

  1. Kram otot

Kram otot, biasanya terjadi karena otot Anda terlalu banyak bekerja terlalu cepat. Ini penyebab utama kenapa para atlet sepak bola, atlet lari, atau atlet yang lebih banyak menggunakan kaki dapat absen karena kram otot.

Seringkali kram otot juga dapat berasal dari dehidrasi, kata ahli terapi fisik Colleen Louw, PT, juru bicara American Physical Therapy Association (APTA).

Jadi pastikan Anda minum banyak air sepanjang hari dan terutama saat aktivitas fisik. Tanda kram otot biasanya terjadi selama beberapa detik atau menit.

Cara mengatasinya adalah diamkan kaki sejenak dan julurkan kaki lurus ke depan agar otot kembali seperti semula, ingat saat kram kaki jangan di pijat.

  1. Cedera berlebihan

Jika Anda seorang atlet lari atau atlet sepak bola, Anda akan beresiko lebih besar mengalami cedera akibat penggunaan berlebihan, seperti tendinopati Achilles yang dapat menyebabkan nyeri betis.

Baca Juga: Dwayne Johnson Mempertimbangkan Maju Sebagai Presiden AS, Dwayne : Saya Akan Menunggu

Tendon Achilles adalah tendon besar di belakang pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis ke tulang tumit. Otot-otot ini penting untuk berjalan, berlari dan melompat, otot ini termasuk otot yang bertugas menahan beban stress yang cukup besar.

Kasus cedera berlebihan lebih ke dapat terjadi karena sebab dan akibat. Contohnya ketika seorang lari secara terus menerus dan tidak mengistirahatkan kakinya, satu kejadian orang tersebut ‘keseleo’, akibatnya dia akan cedera.

“Setiap kali Anda menggunakan otot secara berlebihan dan tidak memberi mereka cukup waktu untuk pemulihan, mereka bisa menjadi lelah atau lemah,” kata Louw, juru bicara APTA.

“Kemudian Anda akan merusak jaringan dan terkadang tendon bisa gagal fungsi, karena terlalu lama tertekan,” lanjut Louw.

Hal itu juga dapat meningkatkan resiko robekan saraf pada betis lebih tepatnya robekan serat saraf. Para Ahli menganjurkan untuk melakukan peregangan sebelum atau setelah berolahraga.

Baca Juga: Film Imperfect The Series, Serial WeTv yang Lucu dan Bikin Ngakak

  1. ‘Linu’ pada pinggul

Louw mengatakan nyeri betis juga bisa berasal dari masalah punggung seperti stenosis (penyempitan) tulang belakang, tekanan terbesar pada saraf sumsum tulang belakang, terutama yang menjalar ke otot Anda.

Punggung terhubung dengan kaki bagian belakang, biasanya ahli terapis akan memeriksa apakah pasien memiliki riwayat masalah punggung.

Penelitian di Yoseni Medical Journal juga menemukan bahwa stenosis tulang belakang lumbal dapat menyebabkan nyeri kaki dan meningkatkan resiko kram kaki di malam hari.

Nah, oleh karena itu lebih banyak olahraga dan seringnya peregangan membantu mengurangi rasa sakit pada stenosis tulang belakang.

  1. Neuropati diabetes

Juru bicara APTA juga menyebutkan bahwa penderita diabetes juga bisa mengalami nyeri betis.

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, kadar glukosa darah yang tinggi dan kadar lemak yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan kerusakan saraf dan ketidaknyamanan pada betis, hal ini dikenal sebagai neuropati diabetik.

Baca Juga: Sudah Tidak Dianggap Sebagai Planet Lagi Objek Ini Ditemukan Tepat 91 Tahun yang Lalu, Simak Faktanya

Khususnya penderita Neuropati perifer atau kelainan saraf tepi, dapat memengaruhi kaki dan tungkai, serta tangan dan lengan, serta memicu rasa sakit.

Sekitar sepertiga hingga setengah dari mereka yang hidup dengan diabetes akan mengalami kondisi ini. ***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: The Healthy

Tags

Terkini

Terpopuler