Anda Harus Tahu! Inilah 5 Tanda Toxic Positivity yang Sering Terjadi

17 Maret 2021, 12:32 WIB
Ilustrasi Sikap Toxic /Pexels/RODNAE Production

 

KABAR BESUKI – Bersikap positif memang baik, namun akan berujung fatal untuk kesehatan mental ketika kamu tidak tahu tempat.

Sikap positif dapat menghindarkan dari beberapa hal seperti depresi dan pesimis. Akan tetapi sikap positif yang berlebih akan berdampak sebaliknya.

Ada beberapa tanda seseorang memiliki sikap toxic positivity, berikut ulasannya.

  1. Menghindari masalah daripada menghadapinya.

Pada umumnya seseorang memilih untuk menghadapi masalah dan menyelesaikannya dengan caranya masing masing.

Baca Juga: Karyawan Wajib Baca! Ini Cara Efektif untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Anda Agar Lebih Efisien

Namun sebagian orang yang memiliki sikap toxic positivity akan memilih untuk menghindari suatu masalah dan menganggap masalah tersebut tidak ada.

Mereka berpikir dengan menghindar tidak akan menimbulkan masalah baru yang lebih serius.

  1. Merasa bersalah karena sedih, marah, atau kecewa.

Ketika sedang berinteraksi dengan orang lain kadang ada beberapa tindakan yang mengakibatkan seseorang kecewa.

Pada seseorang dengan sikap toxic positivity menyebabkan merasa bersalah dalam diri karena telah menimbulkan rasa kecewa pada orang lain.

Meskipun rasa kecewa dalam diri orang lain tidak selalu atas kehendak kita.

Baca Juga: Peringati Hari Perawat Nasional, Ini Sederet Tanggung Jawab serta Jenjang Karir Seorang Perawat di Indonesia

Setiap orang memiliki caranya sendiri dalam mengontrol emosinya. Hal itu bukan tugas orang lain untuk mengatur emosi diri sendiri.

  1. Menyembunyikan perasaan yang sebenarnya karena tampaknya lebih dapat diterima secara sosial.

Kebanyakan sikap toxic positivity terlalu berlebihan dalam menyikapi situasi sosial.

Mereka terlalu fokus terhadap orang lain yang kadang mengesampingkan perasaannya sendiri.

Prioritas utama dalam dirinya adalah orang lain. Mereka beranggapan bahwa membuat orang lain senang akan memunculkan rasa bahagia dalam diri.

Namun tidak semua kasus dapat disikapi dengan tangan dingin.

  1. Mempermalukan orang lain jika mereka tidak memiliki sikap positif.

Hal ini mengacu pada orientasi kehidupan mereka yang dominan terhadap orang lain.

Baca Juga: Kabar Baik! Jumlah Pasien Sembuh COVID-19 di Boyolali Mencapai Angka 5.421 Orang, Naik Sebesar 93,5 Persen

Fokus mereka kepada orang lain yang menjadikan kesalahan-kesalahan kecil pada orang lain akan nampak.

Sehingga mereka akan mempertanyakan sikap orang lain terhadap suatu masalah.

  1. Mencoba menjadi tabah atau melupakan emosi yang menyakitkan.

Sabar dan tabah kunci utama seseorang dengan kencenderungan toxic positivity untuk menyikapi suatu masalah.

Kebanyakan dari mereka akan menghindari ketimbang menghadapinya, bahkan mereka cenderung berpasrah dalam menghadapi suatu masalah.

Tidak semua masalah atau kejadian bisa dilakukan dengan satu cara penyelesaian. Pada beberapa kasus yang membuat sedih, seseorang perlu meluapkan emosi kesedihannya dengan cara masing-masing yang wajar.***

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: Very Well Mind

Tags

Terkini

Terpopuler