KABAR BESUKI – Seseorang yang dewasa biasanya cenderung bersikap mandiri dan dapat bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Namun bagaimana bila seorang pria yang sudah dewasa memiliki kecenderungan bertingkah seperti anak-anak?
Bisa jadi Ia mengalami sebuah sindrom yang dinamakan ‘Sindrom Peter Pan’. Untuk itu simak penjelasannya berikut.
Baca Juga: Tanah Longsor NTT Sebabkan 2 Pipa Saluran Utama Bendungan Tilor Terputus, Pasokan Air Bersih Macet
Apa itu Sindrom Peter Pan?
Sindrom ini sebenarnya bukanlah sebuah gangguan mental yang mudah dikenali. Namun, sindrom Peter Pan akan berdampak pada hubungan dengan lingkungan sekitar.
Istilah Peter Pan diambil dari sebuah cerita fiksi anak-anak yang cukup populer bernama Peter Pan yang juga pernah diangkat ke dalam film animasi.
Sebuah buku yang membahas tentang sindrom Peter Pan juga pernah terbit pada tahun 1983 dengan judul ‘Peter Pan Syndrome: Men Who Have Never Grown Up’.
Sindrom mengarah pada orang dewasa yang secara sosial tidak menunjukkan kematangan atau kedewasaan dan memiliki kecenderungan perilaku seperti anak-anak baik secara psikologis, sosial, hingga seksual.
Biasanya laki-laki dengan sindrom ini bertingkah sangat kekanak-kanakan dan tidak ingin mengemban tanggung jawab besar selayaknya orang dewasa.
Tanda-Tanda Sindrom Peter Pan
Sindrom ini bukanlah sebuah kondisi penyakit yang dapat didiagnosis secara medis. Namun, meski tidak ada gejala medis, sindrom ini dapat dilihat dari tanda-tanda berikut ini:
Baca Juga: Peserta UTBK SBMPTN di Universitas Jember Tidak diwajibkan Bawa Hasil Tes Covid-19
- Terlalu bergantung dengan orang tua
Seseorang yang memiliki sindrom ini memiliki ketergantungan yang kuat terhadap orang tuanya. Ia akan cenderung bergantung pada orang tu dan meminta bantuan mereka dalam hal apapun mulai dari masalah emosional, sosial hingga keuangan.
- Sulit bergaul dengan orang lain
Orang yang memiliki sindrom Peter Pan merasa sulit berhubungan dengan orang lain. Ia merasa bahwa orang lain akan memberikan pengaruh buruk kepada dirinya.
- Tidak konsisten dalam bekerja
Seseorang dengan sindrom Peter Pan mudah meninggalkan pekerjaan hanya karena bosan, stress atau merasa tidak mampu mengerjakannya layaknya yang dilakukan oleh anak-anak.
- Tidak peduli dengan urusan rumah
Orang dengan sindrom ini akan menolak untuk terlibat dalam urusan rumah. Ia tidak mau jika disuruh membantu mengerjakan hal-hal tersebut dan merasa kesal karenanya.
Bahayanya jika Ia sampai tidak mau membayar tagihan rumahnya sendiri karena merasa itu bukan tanggung jawabnya.
Baca Juga: Jelang Larangan Mudik Lebaran 2021, Kapolda Jawa Timur Tinjau Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi
- Tidak bisa mengurus dirinya sendiri
Mereka cenderung minim kesadaran untuk merawat diri sendiri seperti anak-anak. Sebagian dari mereka yang tidak ingin tumbuh dewasa merasa kebingungan untuk berpakaian dalam sebuah situasi. Mereka butuh diberi tahu untuk pakaian apa yang pantas dikenakan saat itu.
- Terlalu narsis dan mau menang sendiri
Orang ini akan menganggap orang lain yang salah ketika ia melakukan sebuah kesalahan dan tidak mau bertanggung jawab. Penderita sindrom Peter Pan senang mencari sensasi dan perhatian orang lain untuk menghindari tantangan baru yang mungkin dia terima.
Baca Juga: Polresta Banyuwangi Berhasil Bongkar Pelaku Peredaran Senpi Ilegal, Empat Tersangka Diringkus
Sindrom Peter Pan yang dimiliki oleh seseorang sebenarnya dapat membuat orang dewasa menghindar dari tanggung jawab dan tidak memiliki motivasi untuk lebih berkembang. Sindrom ini bisa terjadi kemungkinan dari pola asuh orangtua yang buruk saat masih kecil.***