Menurut Penelitian, Konsumsi Jus Jeruk Terutama Jeruk Bali Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Berbahaya

12 April 2021, 12:32 WIB
Ilustrasi buah jeruk dan buah jeruk bali /Rianti S/pexels.com/ Alena Darmel

KABAR BESUKI - Jeruk adalah salah satu buah yang paling banyak digemari oleh masyarakat karena kaya akan vitamin C dan juga rasanya yang menyegarkan.

Jus jeruk juga menjadi salah satu minuman yang populer, hampir semua orang menyukai rasa jus jeruk yang menyegarkan. Beberapa bahkan rutin mengkonsumsi minuman ini ketika sarapan di pagi hari.

Namun, para peneliti dari Sekolah Kedokteran Warren Alpert Brown University mengungkapkan jika minum jus citrus seperti jus jeruk dapat meningkatkan risiko melanoma, atau kanker kulit mematikan, sebagaimana dilansir dari WebMD.

Baca Juga: Sinopsis Thunder Force Trending di Netflix: Superhero Komedi Tentang Wanita Paruh Baya Menjadi Pahlawan Super

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 12 April 2021: Elsa Ketahuan Nino Saat Sedang Menelpon Riki dan Terbongkar Sandiwaranya

Baca Juga: Fasilitas Nuklir Natanz Terkena Aksi Teroris, Israel Kan: Kerusakan di Natanz Lebih Luas dari yang Dilaporkan

Para peneliti mengumpulkan dan menilai data konsumsi harian jus jeruk dan makanan lainnya dari 63.810 wanita dari data Nurses' Health Study, dan 41.622 pria dalam Health Professionals Follow-Up Study selama rentang waktu 25 tahun.

Dari 100.000 studi kasus tersebut, mereka mendapatkan data yang menunjukkan bahwa 1.840 di antaranya dilaporkan mengidap melanoma.

Menurut penelitian ini, grapefruit atau sejenis jeruk bali tampaknya adalah jenis citrus yang paling berbahaya.

Orang yang minum jus jeruk setidaknya sekali dalam sehari, mengalami peningkatan risiko kanker kulit melanoma hingga 25 persen. Orang yang jarang minum jus jeruk atau makan jeruk bali dalam satu minggu memiliki risiko yang jauh lebih rendah.

Sementara itu, orang yang makan jeruk bali setidaknya tiga kali seminggu memiliki risiko melanoma 41 persen lebih tinggi, dibandingkan mereka yang tidak pernah memakannya.

Orang yang menikmati segelas jus jeruk atau buah jeruk bali di pagi hari adalah yang paling berisiko terkena kanker kulit melanoma.

Baca Juga: 6 Ide Menu Sahur di Bulan Ramadhan yang Enak, Praktis, Bergizi dan Ramah dikantong

Baca Juga: Para Ahli Telah Meneliti Kandungan dalam Sup, Hasilnya Ternyata Seperti Ini, Simak Penjelasannya

Baca Juga: Resep Berbuka Puasa Anti Mainstream, Dijamin Menghilangkan Rasa Haus Anda Setelah Seharian Berpuasa

"Di antara produk sitrus, jeruk bali menunjukkan hubungan yang paling nyata dengan risiko melanoma, yang tidak tergantung pada gaya hidup dan faktor makanan lainnya," kata peneliti.

Menurut Dr. Abrar Qureshi dari Brown University, hal ini disebabkan karena buah sitrus mengandung bahan kimia 'fotoaktif' tertentu, yaitu psoralens dan furocoumarins yang diketahui membuat kulit lebih sensitif terhadap matahari.

Menurut peneliti peningkatan risiko kanker kulit itu bisa terjadi dalam intensitas ringan hingga sedang. 

Meskipun ini adalah sebuah informasi yang mengejutkan, bukan berarti Anda harus menghentikan total konsumsi sitrus seperti jeruk atau jeruk bali.

Penelitian ini masih berlanjut untuk mengetahui dosis konsumsi jus jeruk yang aman bagi tubuh. Meski begitu, pembatasan jus jeruk adalah kuncinya. Makanan atau minuman sesehat apapun harus dibatasi dan diperhatikan konsumsinya.

Baca Juga: Serial Drama ‘Ikatan Cinta’, Segala Kebohongan Akan Segera Terungkap dan Elsa Bakal Semakin Terpojok

Baca Juga: Heboh, Penggunaan Masker Bisa Sebabkan Kematian Karena Covid-19? Ini Kata Dokter [Cek Fakta]

Selain itu, kanker kulit melanoma juga disebabkan oleh paparan sinar matahari yang berlebih, oleh karenanya menghindari sinar matahari terlalu lama juga dapat mengurangi risiko penyakit tersebut.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: webMD

Tags

Terkini

Terpopuler