KABAR BESUKI - Mungkin sebagian orang menggunakan aroma terapi untuk penyejuk setiap harinya. Tapi ternyata beberapa aroma bisa memicu keadaan darurat medis.
Sebuah studi baru dari India menemukan bahwa bau produk tertentu yang banyak digunakan dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kejang.
Lantas, aroma yang bagaimana bisa sebabkan risiko kejang? kok bisa, simak ulasan berikut ini sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari laman Best Life.
Baca Juga: Heboh! Bantuan Program Ramadhan Anggaran 2021 Senilai Rp10 Juta, Ternyata Ini Faktanya
Beberapa minyak esensial dapat meningkatkan risiko kejang
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Epilepsy Research pada 26 Maret, para peneliti menganalisis 350 kasus kejang dari empat rumah sakit di India Selatan selama rentang waktu empat tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 15,7 persen kejang yang merupakan 55 pasien dari kelompok tersebut berpotensi disebabkan oleh menghirup, menelan, atau mengoleskan minyak esensial kayu putih atau kapur barus.
Peneliti menemukan bahwa sementara beberapa pasien dalam kelompok tersebut memiliki riwayat epilepsi, 40 persen tidak pernah mengalami kejang sebelumnya.
Menelan atau menghirup minyak esensial kayu putih atau kamper bisa berisiko bagi sebagian orang
Studi tersebut mencatat bahwa sebagian besar pasien telah melaporkan menggunakan pasta gigi, balsem, pil, atau barang lain yang mengandung kayu putih atau kamper, yang merupakan produk populer di India untuk mengobati penyakit sehari-hari seperti nyeri, sakit kepala, atau gejala pilek.
Beberapa ahli sudah memperingatkan penderita epilepsi agar tidak menggunakan minyak esensial
Meskipun penelitian di India mungkin yang terbesar hingga saat ini, ini bukan pertama kalinya penggunaan minyak esensial dikaitkan dengan kejang pada beberapa orang. Menurut Epilepsy Society di Inggris, ada beberapa minyak yang harus dihindari oleh siapa pun yang menderita epilepsi, termasuk rosemary, adas, sage, kayu putih, hisop, apsintus, kamper, dan lavender spike.
Disclaimer: Penulis studi tersebut mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya hubungan antara minyak esensial dan kejang. Meskipun menjadi "salah satu studi terbesar tentang kejang terkait minyak esensial pada orang dewasa," para peneliti dengan cepat menekankan keterbatasan penelitian mereka, mengatakan bahwa sejumlah kecil pasien dari satu daerah di India berarti studi yang lebih luas harus dilakukan.***