Riset Membuktikan, Bekerja di AKhir Pekan Bisa Berisiko Sebabkan Depresi Hingga Picu Diabetes

1 Mei 2021, 10:57 WIB
Ilustrasi bekerja /Rianti S/pexels.com/ Daria Shevtsova

KABAR BESUKI – Bekerja dengan berlebihan hingga akhir pecan ternyata dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan fisik dan juga mental. Bahkan, bekerja berlebihan juga bisa memicu timbulnya penyakit pada tubuh.

Akhir pekan sebenarnya waktu yang dibutuhkan untuk seseorang beristirahat setelah melakukan berbagai rutinitas pekerjaan selama seminggu. Namun sayangnya, ada beberapa orang yang justru tetap harus berkutat dengan pekerjaan meski di akhir pekan.

Padahal, hal tersebut bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Sebuah penelitian bahkan membuktikan bahwa, bekerja saat akhir pekan bisa berisiko sebabkan depresi hingga picu diabetes.

Baca Juga: 4 Amalan Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan yang Harus Anda Kerjakan, dari I'tikaf hingga Memperbanyak Sedekah

Dilansir Kabar Besuki  dari Reuters, sebuah riset dari Inggris melakukan sebuah analisis data survei kepada 11 ribu pria dan 12 ribu wanita di Inggris. Data tersebut dikumpulkan selama 2 tahun.

Hasil dari riset tersebut mengungkap bahwa, pria dan wanita yang sering bekerja saat akhir pekan berisiko besar mengalami depresi. Seorang psikoterapi, Mayra Mendez juga mengungkap bahwa, bekerja berlebihan di akhir pekan dapat merusak kesehatan mental.

Sebuah penelitian lain yang diterbitkan dalam Academy of Management Journal juga membuktikan bahwa menyelesaikan urusan kerja di luar jam kantor dapat menyebabkan kelelahan emosional yang bisa berdampak negative pada keseimbangan kehidupan kerja.

Baca Juga: Deretan Hukuman Bui dan Denda yang Diberikan Pemerintah Australia Bagi yang Datang dari Wilayah India

Selain itu, bekerja di akhir pekan ternyata juga bisa memicu penyakit diabetes terutama bagi wanita.

Hal ini diketahui melalui sebuah studi yang dilakukan oleh Institute for Work and Health di Toronto, Kanada yang menganalisa sekitar 7.000 pekerja berusia 35 tahun atau lebih di Kanada selama lebih dari 12 tahun.

Hasil dari studi tersebut mengungkap bahwa, wanita yang bekerja lebih dari 45 jam seminggu memiliki risiko 63 persen lebih tinggi terkena penyakit diabetes dibandingkan dengan wanita yang bekerja sekitar 35 hingga 40 jam setiap minggunya.

Baca Juga: 7 Tips Menunggangi Kuda agar Aman dan Nyaman, Perhatikan Ini!

Salah satu seorang peneliti, Mahee Gilbert Oimet mengungkap bahwa, bekerja lebih banyak jam di tempat kerja dan di rumah mungkin membuat wanita rentan terhadap stress kronis, peradangan dan perubahan hormonal yang berpotensi terhadap diabetes.

Menurutnya, bekerja lebih lama akan menyebabkan tingkat stress menjadi tinggi karena dapat menimbulkan hormone kortisol. Perubahan kortisol ini akan mempengaruhi kadar insulin tubuh dan kemampuannya memecah gula, sehingga hal ini dapat menjadi pemicu penyakit diabetes.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler