Tanpa Disadari, Sebenarnya Makanan Ini Tak Boleh Diberikan pada Anak Kecil Karena Berdampak pada Pertumbuhan

3 Mei 2021, 13:00 WIB
ilustrasi anak sedang makan /Aliefia Rizky/pexels/@gabby-k

KABAR BESUKI - Perhatian, keluarga: Sebuah studi perkembangan kerangka baru telah menemukan wawasan penting lainnya tentang nutrisi anak Anda.

Para peneliti telah menemukan bahwa kebiasaan diet satu keluarga tidak hanya membuat anak Anda memiliki kebiasaan makan yang buruk, tetapi sebenarnya dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan tulang dan kerusakan kepadatan tulang dalam jangka panjang.

Penelitian yang diterbitkan bulan ini di jurnal Bone Research, ditulis oleh tim peneliti biokimia dan nutrisi dari sekolah pertanian Universitas Ibrani Yerusalem yang menyebutnya sebagai studi komprehensif pertama tentang efek produk makanan yang tersedia secara luas pada kerangka.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 3 Mei 2021: Pasca Sadar dari Koma, Akankah Aldebaran Mengalami Amnesia atau Lumpuh?

Antara apa yang mereka sebut makanan ultra-olahan pada perkembangan tulang pada anak-anak.

Ini didefinisikan sebagai produk makanan yang menjalani beberapa tahap pemrosesan dan mengandung bahan non-diet.

Anda mungkin menganggapnya sebagai junk food, bersama dengan jenis bahan makanan yang mudah diambil atau dipanaskan dan dimakan yang merupakan 70 persen dari kalori yang dikonsumsi banyak anak, para peneliti menemukan.

Baca Juga: Wajib Tahu, Teh dengan Rebusan Sereh Dipercaya Ampuh Membersihkan Urin dan Ginjal dari Racun Lho

Dilansir Kabar Besuki dari Eat This, Studi tersebut mensurvei tikus laboratorium muda yang telah diberi makan makanan olahan ultra.

Para peneliti melaporkan, Hewan pengerat yang menjadi sasaran makanan olahan ultra menderita keterbelakangan pertumbuhan dan kekuatan tulang mereka terpengaruh secara merugikan.

Para ilmuwan juga mendeteksi penumpukan tulang rawan tingkat tinggi di pelat pertumbuhan hewan pengerat, 'mesin' pertumbuhan tulang.

Baca Juga: Gara-gara Posting Foto Ini di Instagram, Chacha Frederica Menuai Hujatan dari Netizen! Sebenarnya Ada Apa?

Ketika mereka mengurangi proporsi makanan ultra-olahan menjadi 70 persen dan menambahkan 30 persen proporsi makanan terkontrol, para peneliti menemukan bahwa hewan laboratorium mengalami kerusakan sedang pada kepadatan tulang mereka, dan lebih sedikit indikasi penumpukan tulang rawan dalam pertumbuhan mereka.

Para peneliti mengatakan studi ini menyoroti seberapa parah junk food dapat mempengaruhi pertumbuhan anak-anak.

Dari penelitian mereka, sepertinya itu benar. Tetapi meskipun metode yang sama tidak diterapkan pada anak-anak dalam penelitian ini, hal ini mungkin juga menunjukkan salah satu cara perubahan pola makan yang lebih sehat dapat mengoptimalkan potensi anak untuk tumbuh besar dan kuat.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: Eat This

Tags

Terkini

Terpopuler