Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Tua Terhadap Anaknya yang Bisa Memperburuk Kesehatan Mental Anak

29 Mei 2021, 15:45 WIB
ilustrasi ibu dan anak/ pexels.com/ Pixabay /

KABAR BESUKI - Setiap orang tua memiliki metode dan cara mengasuh anak yang berbeda-beda. Namun setiap cara yang dilakukan orang tua pasti dilakukan agar anaknya tumbuh menjadi pribadi yang baik.

Terlepas dari pengaruh cara pengasuhan orang tua, perilaku anak-anak juga dapat diperoleh dari banyak faktor lain seperti genetik dan biologis.

Tetapi hampir setiap pakar setuju bahwa pola asuh terhadap anak adalah yang paling berperan penting dalam pembentukan karakter anak.

Baca Juga: Umur Maksimal Manusia Bisa Dicapai Hingga 150 Tahun, Menurut Sebuah Penelitian Terbaru

LIngkungan rumah dan pola asuh yang buruk dapat membuat seorang anak cenderung memiliki gejala gangguan kepribadian ataupun menurunnya kesehatan mental anak di masa mendatang.

Seperti dilansir dari Psychology Today, berikut adalah hal yang dilakukan orang tua yang dapat membuat anak memiliki masalah kepribadian buruk di ketika tumbuh besar menurut pakar psikolog.

  1. Mengabaikan tanggung jawab dan perilaku anak

Sebagian besar orang tua yang terlalu menyayangi anaknya cenderung akan memiliki empati yang jauh lebih besar terhadap anak mereka.

Akibatnya sang anak dapat dengan mudah keluar dari suatu masalah tanpa bertanggung jawab atas kesalahan yang sudah dilakukannya.

Baca Juga: Kim Jong-Un Melarang Warga Korea Utara Gunakan Skinny Jeans dan Beberapa Tren Mode Lainnya

Misalnya seperti ketika anak merusakkan sebuah mainan, maka orang tua mungkin akan segera menggantinya dengan yang baru tanpa membuat anak sadar akan kesalahannya terlebih dahulu.

Hal tersebut akan lebih buruk jika si anak menyalahkan seseorang atas kesalahan yang ia buat.

Menurut pakar psikologi, hal tersebut bisa membuat anak tidak memiliki rasa tanggung jawab setelah ia tumbuh dewasa dan cenderung memiliki gangguan kepribadian seperti Borderline dan gangguan kepribadian narsistik.

  1. Mendukung penghindaran

Banyak orang tua yang mendukung anak-anak untuk menghindari sesuatu untuk melindungi anak mereka dari situasi yang tidak nyaman dan menyakitkan.

Misalnya adalah menghindari anak menggunakan transportasi umum dan menggunakan kendaraan pribadi saat untuk pergi ke sekolah.

Baca Juga: Heboh Harga Pecel Lele Rp37 Ribu di Media Sosial, PKL Malioboro Diminta Cantumkan harga Makanan

Hal ini bisa saja membuat anak sulit mentolerir situasi ketika ia tumbuh besar nanti.

Akibatnya sang anak akan menjadi seseorang yang kaku dan sulit menerima keadaan dari apa yang mereka inginkan dan cenderung memiliki sifat obsesif-kompulsif.

Sebaiknya orang tua lebih dini mengajarkan anak untuk lebih terbuka dengan pilihan lain jika sesuatu tidak sesuai dengan keinginan si anak.

Baca Juga: Kebiasaan Setelah Bangun Pagi yang Bisa Tingkatkan Energi dan Mood, Lakukan Setiap Hari Agar Lebih Produktif

  1. Terlalu membela anak

Banyak orang tua yang terlalu berempati dan bersimpati terhadap anak ketika anak mereka tersakiti

Misalnya adalah ketika anak mendapatkan nilai buruk, maka beberapa orang tua bisa saja menyalahkan guru mereka karena kegagalan anaknya.

Hal tersebut akan membuat sang anak terus merasa menjadi korban setiap kali ia menemui sebuah masalah atau merasa tersakiti.

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Pemandangan Favorit Anda dan Temukan Kepribadian yang Tersembunyi dalam Diri Anda

Akibatnya anak kemungkinan akan memiliki harga diri yang rendah dan cenderung merasa takut dengan segala hal dan juga semua orang. Akibatnya, anak kemungkinan akan memiliki gangguan kepribadian paranoid setelah ia besar.

Setiap orang tua pasti ingin yang terbaik dan juga ingin memanjakan anaknya. Namun hal tersebut bisa saja berakibat buruk di masa depan jika orang tua tidak mempelajari apa yang akan dihadapi anak di masa depan.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Psycologhy Today

Tags

Terkini

Terpopuler