6 Kebiasaan Masyarakat Indonesia yang Bertentangan denga Dunia Medis, Nomer 1 Sering Dilakukan

7 Juni 2021, 11:39 WIB
Kerokan ala masyarakat Indonesia./Instagram/@erwan_sumiyanto /

KABAR BESUKI - Dalam kehidupan di masyarakat Indonesia terkadang mempunyai kebiasaan yang unik, namun kebiasaan tersebut yang berkaitan dengan berbagai ilmu medis dalam upaya menjaga kesehatan.

Berbagai kebiasaan ini tentunya di percayai oleh masyarakat Indonesia mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit bagi penderitanya, dan kepercayaan ini di turunkan dari turun menurun oleh para pendahulunya.

Namun pada nyatanya apa yang telah di percayai dan sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Indonesia tersebut di nilai salah bagi sebagian dokter di bidang medis.

Baca Juga: Kartika Putri Rela Habib Usman Poligami? Karput: Oh Silahkan gak Apa-apa Boleh, Sama Saja Jatuhkan Talak

Lantas apa sajakah kebiasaan yang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia tersebut?. 

Di lansir Kabar Besuki dari Instagram @ig.dokter, berikut adalah kebiasaan Indonesia orang Indonesia yang bertentangan dengan dunia medis.

1. Masuk Angin Harus Dikerok

Faktanya kerokan ternyata bukan pertanda anginnya keluar, melainkan pecahnya pembuluh kapiler tepi yang berada dikulit. 

Baca Juga: Kegiatan Prank Sekarang Bisa Dipidana, Berikut Sanksi dan Denda yang Berlaku Sesuai RUU KUHP

Tidak mengherankan, jika beberapa waktu setelah kerokan, gejala-gejala masuk angin akan kembali terjadi. 

Kerokan akan menimbulkan rasa sakit, tapi karena sudah ada rasa sakit atau pegal otot, maka dengan rangsangan sakit yang baru akan menimbulkan rasa seolah-olah rasa sakit pertama berkurang atau “terlupakan”.

2. Angin Duduk Harus Dikerok atau Dipijat

Mungkin masih banyak yang belum tau apa itu angin duduk.

Baca Juga: Blak-blakan Lea Ciarachel Akui Tak Pernah Diberi Tahu Perannya Sebagai Zahra Akan Diganti

Angin duduk adalah rasa masuk angin yang disertai keringat berbutir-butir besar dan nyeri, rasa tertekan, atau rasa berat di dada. 

Ini mungkin merupakan gejala awal serangan jantung berat akibat sumbatan aliran darah ke oto jatung yang berfungsi memompakan darah keseluruh tubuh. 

Bila nyerinya pada perut disertai dengan tegang pada dinding perut, kadangkala muntah dan berkeringat dingin, inin mungkin peristiwa nyeri “kolik”, yaitu nyeri tiba-tiba akibat gangguan fungsi organ internal, seperti usus, lambung, empedu, ginjal, atau uterus.

Baca Juga: 5 Foto Menarik dari Lea Ciarachel yang Viral Karena Perankan Tokoh Zahra di Mega Series Suara Hati Istri

Faktanya apabila menderita angin duduk, jangan dipijat atau dikerok.

Kejadian orang yang meninggal ketika dipijat, menunjukkan betapa penangan yang salah dapat berakibat fatal. 

Hal yang harus dilakukan adalah pemberian oksigen dan obat serta tindakan diagnostik khusus. 

Baca Juga: Lea Ciarachel Menangis Saat Tahu Sinetron Suara Hati Istri Zahra Dikecam, Lea: Aku Sampai Gemetaran Baca Komen

Ini mungkin merupakan gejala awal serangan jantung berat akibat sumbatan darah keseluruh tubuh.

3. Kalau Demam Tidak Boleh Mandi

Faktanya dengan mandi ketika demam dapat menurunkan suhu tubuh yang sedang meningkat. 

Tetapi, kalau demam disertai dengan rasa menggigil, mandi dengan air hangat akan lebih baik atau kompres dengan air hangat.

Baca Juga: 4 Keuntungan Menikahi Anak Tetangga yang Jarang Disadari, Salah Satunya Hemat Biaya

4. Penderita Cacar Air atau Campak Tidak Boleh Mandi

Hal ini malah bertentangan dengan prinsip medis, dimana pada penderita penyakit cacar air atau campak dengan kelainan pada kulit yang menyeluruh, justru harus menjaga kebersihan kulit dengan mandi lebih sering agar perluasan penyakit dapat dicegah, disamping menggunakan obat.

5. Memakai Pakaian Tebal / Selimut Ketika Demam

Pakaian tebal/ selimut akan menaikan suhu tubuh. Suhu yang sangat tinggi (39 derajat atau lebih) pada anak-anak bisa menyebabkan kejang-kejang.

Disarankan untuk mengenakan pakaian tipis meskipun tubuh terasa dingin.

Baca Juga: Bau Mulut Ternyata Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya, Jangan Anggap Remeh

6. Penderita Cacar Air atau Campak Tidak Boleh Mandi

Hal ini malah bertentangan dengan prinsip medis, dimana pada penderita penyakit cacar air atau campak dengan kelainan pada kulit yang menyeluruh, justru harus menjaga kebersihan kulit dengan mandi lebih sering agar perluasan penyakit dapat dicegah, disamping menggunakan obat.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: Instagram @ig.dokter

Tags

Terkini

Terpopuler