5 Pemimpin Paling Kejam Sepanjang Sejarah Dunia, Salah Satunya Dijuluki Bloody Mary

12 September 2021, 18:07 WIB
Queen Mary I./Instagram/@tudorage_1973 /

KABAR BESUKI - Pemimpin merupakan seseorang yang bisa mengatur, memahami, dan mempertimbangkan bahkan haruan mempunyai pemikiran yang sangat luas.

Seorang pemimpin harus bijak, menentukan segala tindakan atas aspek-aspek yang akan dialami.
 
Harus bisa memperhitungkan imbal balik yang akan dihadapinya jika mengambil sebuah keputusan, karena ketika menjadi pemimpin dia harus benar-benar siap dengan segalanya.
 
Pemimpin tidak boleh bertindak kasar terhadap anggotanya, justru pemimpin harus melindungi anggotanya.
Baca Juga: Ciri-ciri Kentang yang Bisa Sebabkan Penyakit dan Tidak Layak, Anda harus Waspada Jangan Dimakan!
 
Karakter pemimpin yang baik adalah tegas dalam setiap keputusan, dan harus tegas juga menghukum apabila ada orang yang bersalah.
 
Jangan sampai tegas kepada orang yang tidak bersalah, maka dari itu menjadi pemimpin juga harus ramah bagi masyarakatnya, apalagi menjadi pemimpin sebuah negara.
 
Tidak mudah memimpin sebuah negara, butuh kepintaran, pengolahan, serta cara berpikir yang matang guna menentukan nasib bangsa dan negara yang dipimpinnya.
 
Berikut ini 5 pemimpin negara yang paling kejam, seperti dilansir Kabar Besuki dari Berbagai Sumber.
Baca Juga: BISS Key Live Race MotoGP Aragon 2021 di Trans7 dan Feed Asiasat 5, Catat Parameter Lengkapnya
 
1. Genghis Khan

Genghis Khan memimpin kerajaan Mongol pada tahun 1206 sampai 1227 Masehi, dan dikenal dengan gayanya yang brutal, bahkan dirinya pernah membantai warga sipil secara massal. 
 
Salah satu contoh yang paling menonjol adalah ketika ia membantai para bangsawan Kekaisaran Khwarezm dan memusnahkan para penguasa.

2. Queen Mary I

Queen Mary I lalu menikah dengan Philip II dari Spanyol, yang merupakan seorang Katolik. Selama beberapa tahun berikutnya di tahun kepemimpinannya, banyak kekejaman yang telah ia lakukan, ia juga telah membakar ratusan penduduk Protestan di tiang pancang, dan karena itu ia mendapat julukan "Bloody Mary."
Baca Juga: 5 Tanda Umum Jika Anda Terinfeksi Covid-19, Salah Satunya Sakit Perut

3. Maximilien Robespiere

Maximilien Robespiere melihat semua orang di sekitarnya sebagai musuh, ia bahkan kerap mencurigai teman-teman terdekatnya. 
 
Ia tidak segan-segan membunuh orang-orang karena tidak mendukung Revolusi, memberontak, dan hal-hal lain yang ia lihat sebagai kejahatan. 
 
Dia membunuh seluruh keluarga bangsawan dan rakyat jelata tanpa pengadilan. Pada 1794, ia menerima hukuman eksekusi mati menggunakan guillotine.

4. Pol Pot

Pemerintahan komunisnya yang radikal telah membunuh dan menggusur jutaan orang tak berdosa. Di masa pemerintahannya, Kambodia juga menjadi negara yang rentan terhadap penyakit, kesulitan, dan kelaparan. Setidaknya satu juta orang meninggal karena kerja paksa, penyiksaan, dan eksekusi selama rezimnya.
Baca Juga: Varian Delta Covid-19 Kini Melonjak di 4 Negara Bagian Ini, Simak Ulasannya!

5. Adolf Hitler

Adolf Hitler adalah Kanselir Jerman yang memimpin pada tahun 1933 hingga 1945. Pada akhir 1941, kekaisaran Reich Ketiga Jerman Hitler mencakup hampir setiap negara di Eropa plus sebagian besar Afrika Utara. 
 
Dia juga menyusun rencana untuk menciptakan "master race" ideal dengan menyingkirkan orang-orang Yahudi, Slavia, Gipsi, homoseksual, dan lawan politik dengan mengirim mereka ke kamp konsentrasi, di mana mereka disiksa dan harus bekerja sampai mati.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler