KABAR BESUKI – Bagi sebagian orang khususnya wanita yang tinggal di perkotaan, menjalani serangkaian diet ketat merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Sebagian orang juga melakukan diet ketat untuk menghindari kenaikan berat badan yang signifikan akibat terlalu banyak makan selama menjalani work from home (WFH) atau aktivitas apapun di dalam rumah untuk jangka waktu yang cukup panjang.
Mereka khawatir apabila pandemi telah berakhir, kondisi badan mereka menjadi gemuk sehingga dapat menurunkan tingkat kepercayaan diri mereka.
Baca Juga: Tahukah Anda Efek dari Debu Vulkanik? Harap Waspada Efek Negatifnya
Salah satu jenis diet yang belakangan ini semakin populer adalah puasa berkala (intermittent fasting), yaitu gaya makan yang membatasi asupan makanan selama periode tertentu.
Akan tetapi, diet yang terlalu ketat juga bisa berpotensi meningkatkan risiko terpapar virus COVID-19.
Mengutip pendapat dari Alissa Rumsey, MS, RD, pemilik Alissa Rumsey Nutrition and Wellness, masa pandemi seperti saat ini bukan saat yang tepat untuk melakukan diet secara berlebihan apalagi dengan membatasi asupan makanan selama waktu tertentu.
Pembatasan asupan makanan yang terlalu ketat selama beberapa hari justru berpotensi besar menurunkan tingkat imunitas tubuh dan membuat kondisi tubuh anda tidak semakin membaik.
Secara jangka panjang, diet ketat dengan metode intermittent fasting juga berisiko mengalami gejala seperti murung, lesu, mual, dan pegal.