Bukan Hanya Mengantuk, Ternyata Ini Penyebab Lain dari Sering 'Menguap'

- 15 Februari 2021, 18:58 WIB
Ilustrasi mengantuk
Ilustrasi mengantuk /Pixabay

KABAR BESUKI - Menguap merupakan salah satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh setiap orang yang tidak dapat dikontrol dan harus dilakukan.

Ibaratkan alarm, menguap merupakan salah satu cara untuk menandakan tubuh kelelahan dan butuh istirahat sehingga harus segera pergi tidur. Tetapi ternyata bukan hanya kantuk saja yang menyebabkan seseorang dapat menguap. 

Bahkan ada yang mengatakan ketika melihat orang yang sedang menguap dapat membuat orang yang melihatnya menguap juga.

 Baca Juga: Ternyata Mudah, Cara Lengkap Membuat Stiker di Telegram Menggunakan Foto Pribadi

Memikirkan menguap, melihat gambar orang menguap, bahkan membaca artikel ini saja kemungkinan menguap dapat terjadi.

Atau saat memperhatikan pelajaran atau sesuatu yang membosankan, otomatis menguap karena merasa bosan.

Ada faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang bisa menguap selain kelelahan dan perlu istirahat.

Dilansir Kabar Besuki dari laman Healthline, terdapat teori yang sangat didukung secara ilmiah tentang mengapa seseorang dapat menguap.

 Baca Juga: Sinopsis Film The New Mutants, Sekelompok Mutant Remaja yang Terjebak di Fasilitas Rahasia

Teori yang sering diketahui oleh orang-orang adalah menguap terjadi karena tubuh kekurangan oksigen. Namun ternyata teori tersebut sering dibantah. Ternyata menguap merupakan cara tubuh untuk mendinginkan suhu otak. 

Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal "Physiology & Behavior" mengamati kebiasaan menguap terhadap 120 orang.

Dari sample tersebut ditemukan fakta bahwa menguap lebih jarang terjadi selama musim dingin sehingga kondisi otak dalam keadaan yang sesuai.

Alasan lain mengapa menguap bisa terjadi karena tubuh ingin membangunkan diri sendiri. Menguap membantu meregangkan paru-paru dan jaringannya.

 Baca Juga: Cobain! 6 Tips Jitu Turunkan Berat Badan Tanpa Rasakan Kelaparan

Menguap memungkinkan tubuh untuk melenturkan otot dan persendiannya. Dalam proses tersebut membuat darah dipaksa masuk ke wajah dan otak, sehingga tubuh seperti di refresh ulang.

Menguap juga merupakan salah satu cara mengetahui rasa empati dari seseorang. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Baylor University, dengan menguap seseorang menunjukkan rasa empati dan ikatan.

Studi yang dipublikasi ke dalam jurnal “Personality and Individual Differences” tersebut mengamati 135 mahasiswa terhadap sikap dan perubahan raut wajah.

 Baca Juga: Sering Alami Migrain Tiba-tiba? Yuk Kenali Gejala Serta Penyebab Jenis Sakit Kepala yang Satu Ini

Hasilnya menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki empati yang kurang, sedikit kemungkinan mereka akan ikut menguap saat melihat orang lain menguap.

Walaupun pada akhirnya hal tersebut tidak bsa menjadi kesimpulan dan disamaratakan kepada semua orang.

Cara mengurangi menguap pun ada beberapa, yaitu dengan menarik napas dalam, bergerak, dan dinginkan temperatur suhu.

Apabila dirasa tubuh terlalu sering menguap, mengkonsultasikan diri ke dokter merupakan salah satu langkah yang tepat.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Healthline


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah