KABAR BESUKI – Curhat di media sosial menjadi salah satu kebiasaan sebagian orang. Sebagian orang berpikir bahwa media sosial adalah tempat curhat yang bisa didengar dan dilihat oleh siapapun.
Besarnya pengaruh media sosial dalam kehidupan sehari-hari membuat seseorang rentan untuk membagikan segala bentuk aktifitasnya di media sosia.
Curhat di media sosial akan membuat bayak orang tau dan mudah bagi kita untuk mendapat banyak respon dengan cepat. Hal praktis ini yang menjadi penyebab banyaknya orang curhat di media sosial.
Baca Juga: Berhenti Minum Soda Sekarang! Atau Tubuh Anda Akan Mengalami Hal Ini
Penelitian yang dilakukan oleh Martin dan asistennya di tahun 2013 menunjukkan bahwa 46 persen dari pengguna Twitter sering nge-tweet curhatan yang isinya emosi negatif. Alias, hampir dari setengah pengguna twitter.
Sedangkan faktor lain yang mendukung perilaku curhat ini mungkin karena tidak adanya teman curhat di dunia nyata, tidak terbiasa mengomunikasikan perasaan secara langsumg, menginginkan perhatian dari orang lain atas masalahnya, merasa lebih bebas karena tidak ada yang melihat langsung dll.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Martin, 100 persen orang yang curhat di media sosial merasa lebih rileks.
Curhat atau mengutarakan isi hati di media sosial ini justru membuat emosi seseorang lebih sulit mereda, sehingga berakibat buruk dalam jangka panjang.