Network
Terdapat istilah tentang efek Mozart yaitu gagasan bahwa mendengarkan Mozart membuat seseorang "lebih pintar".
Ini didasarkan pada penelitian yang menemukan bahwa mendengarkan musik klasik yang kompleks seperti Mozart meningkatkan nilai tes, yang menurut peneliti didasarkan pada kemampuan musik untuk merangsang bagian-bagian pikiran manusia yang berperan dalam kemampuan matematika.
Namun, penelitian lebih lanjut secara meyakinkan membantah teori efek Mozart, bahwa sebenarnya tidak ada hubungannya dengan matematika, hanya musik membuat suasana hati kita lebih baik.
Di sisi lain, musik bisa menjadi gangguan dalam keadaan tertentu. Saat belajar, manusia menggunakan memori kerja, yang berarti manusia memegang dan memanipulasi beberapa bit informasi di kepala sekaligus.
Baca Juga: Penembakan oleh Anggota Polri yang Terjadi di Cengkareng, Salah Satu Korban Ternyata Anggota TNI AD
Penelitian ini cukup jelas bahwa ketika ada musik di latar belakang, dan terutama musik dengan vokal, memori kerja manusia akan menjadi lebih buruk.
Akibatnya, pemahaman bacaan menurun saat orang mendengarkan musik dengan lirik. Musik juga tampaknya lebih mengganggu orang yang introvert daripada orang yang ekstrovert, mungkin karena introvert lebih mudah distimulasi secara berlebihan.
Baca Juga: Mengundang Kontorversi! Bahan Dasar Tempe Dapat Menyebabkan Kanker Payudara, Cek Fakta Kebenarannya!
Namun meskipun hal itu menyebabkan penurunan kinerja, sebenarnya penurunannya tidak terlalu besar. Dan penelitian serupa lainnya juga gagal menemukan perbedaan yang besar.
Satu studi menemukan penurunan kinerja pemahaman saat orang mendengarkan musik yang cepat dan keras. Tapi itu bukan penurunan yang besar.
