Suatu penelitian menggunakan 474.985 partisipan paruh baya yang dilakukan BMC Medicine menyatakan "partisipan yang mengonsumsi daging setidaknya tiga kali seminggu memiliki gangguan kesehatan yang lebih serius daripada yang jarang makan daging".
Konsumsi daging merah dan olahan dikaitkan dengan risiko penyakit iskemia jantung, pneumonia, penyakit divertikular, polip usus besar dan diabetes.
Sedangkan konsumsi daging unggas erat dengan risiko penyakit gastritis dan duodenitis, GERD, penyakit divertikular, penyakit kandung empedu, dan diabetes.
Penelitian lain juga menunjukkan tiap 70 gram daging merah dan daging olahan yang dikonsumsi akan meningkatkan penyakit jantung hingga 15 persen dan diabetes 30 persen.
Risiko penyakit jantung bisa disebabkan karena daging mengandung asam lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol "jahat". Kolesterol ini membuat orang lebih berisiko terkena penyakit jantung.
Namun menurut studi, penyakit-penyakit tersebut lebih berisiko dialami oleh orang obesitas yang terlalu banyak mengkonsumsi daging.
Orang yang memiliki index massa tubuh lebih kecil memiliki efek buruk yang lebih sedikit daripada orang yang kelebihan berat badan.
Namun tidak memakan daging sama sekali juga berakibat buruk bagi tubuh. Setidaknya peneliti menyarankan agar mengurangi asupan daging sebanyak 90 hingga 70 gram setiap harinya.