Patah Hati Ternyata Bisa Berakibat Kematian, Begini Ulasannya Menurut Sains

- 5 Maret 2021, 16:44 WIB
patah hati. ({Pixabay)
patah hati. ({Pixabay) /

"nyeri dada yang tiba-tiba dan intens reaksi terhadap lonjakan hormon stres yang dapat disebabkan oleh peristiwa yang membuat stres secara emosional ”dengan ikatan yang kuat antara depresi, kesehatan mental, dan penyakit jantung.

Sindrom patah hati ini, seringkali salah didiagnosis karena gejalanya mirip dengan serangan jantung. Namun menurut AHA, sindrom patah hati tidak menunjukkan bukti penyumbatan arteri.

Dr. Harmony Reynolds, seorang ahli jantung dan profesor kedokteran di NYU Langone Medical Center, mengatakan stres fisik, seperti lari maraton dan stres emosional seperti menerima kabar buruk, dapat memicu sindrom tersebut.

“Saya selalu khawatir ketika seseorang terkena sindrom patah hati sehingga nyeri jantung, tetapi mereka berpikir itu hilang dengan sendirinya sehingga tidak segera membawanya ke dokter,”kata Reynolds.

Baca Juga: Daebak! 8 Pemeran Drama Korea Ini Buka Channel YouTube Pribadi, Wajib Nonton!

Reynold menambahkan,“Orang yang mengalami nyeri dada, apa pun skenarionya, apakah mereka mengira itu sindrom patah hati atau serangan jantung atau gangguan pencernaan, ketika merasa tidak yakin, harus pergi ke rumah sakit dan memeriksakannya ke dokter”.

Sidrom patah hati juga mempengaruhi saraf simpatik yang menghasilkan adrenalin sehingga seseorang mengalami stress fisik atau emosional yang ekstrem.

Untuk mencegah sindrom ini, Reynolds mengatakan bahwa seseorang harus melatih sistem parasimpatis agar lebih kuat, dengan melakukan teknik relaksasi seperti yoga.***

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Healthline


Tags

Terkini