Buang Air Besar dapat Menurunkan Berat Badan dan Membuat Seseorang Merasa Ringan, Tapi Apakah Aman Untuk Diet?

- 7 Maret 2021, 16:16 WIB
Buang Air Besar Dapat Menurunkan Berat Badan dan Membuat Seseorang Merasa Ringan, Tapi Apakah Aman Untuk Diet?
Buang Air Besar Dapat Menurunkan Berat Badan dan Membuat Seseorang Merasa Ringan, Tapi Apakah Aman Untuk Diet? /Choirun Nissa/ILUSTRASI Kertas Toilet,*/PIXABAY

KABAR BESUKI – Pada jaman serba canggih ini, urusan penurunan berat badan telah dilakukan dengan bermacam metode mulai dari diet mengatur pola makan, olahraga, mengonsumsi suplemen hingga operasi.

Tak jarang juga seseorang menganggap buang air besar juga dapat menurunkan berat badan.

Padahal, urusan tentang buang air besar (BAB) mungkin adalah urusan yang individual, karena antara satu orang dengan orang lain jelas berbeda.

Baca Juga: Ramai Beredar Senyawa Berbahaya Bisfenol A dalam Plastik Kemasan, Rupanya Hal Tersebut Hoax! Kok Bisa?

Berat kotoran yang dikeluarkan ketika BAB juga berbeda dan tergantung dari beberapa faktor seperti ukuran badan, kebiasaan makan, air yang diminum dan keteraturan saat BAB.

Dilansir dari Healthline, Kotoran manusia rata-rata memiliki berat sekitar 1/4 pon hingga 1 pon. Orang yang lebih besar yang makan dan minum lebih banyak, atau orang yang buang air besar kurang teratur, memiliki kotoran lebih banyak. Diperlukan rata-rata 33 jam agar makanan diproses menjadi kotoran dan keluar dari tubuh.

Di dalam kotoran manusia yang sebagian besar mengandung air, juga mengandung bakteri, protein, serat yang tidak dicerna, garam dan lemak. Semakin lama kotoran berada di usus, akan semakin kering dan berat.

Baca Juga: Stres Gara-Gara Pandemi, Denada Memilih Zumba Sebagai Obatnya

Seseorang memang kehilangan sedikit berat badan saat buang air besar, tetapi ini bukanlah cara efektif untuk menurunkan berat badan dalam hal membakar lemak di dalam tubuh.

Para ahli mengatakan lemak yang menumpuk di sekitar pinggang adalah jenis lemak tubuh yang paling berbahaya. Lemak ini disebut lemak visceral dan letaknya tidak berada pada bawah kulit tetapi disimpan jauh di dalam rongga perut di sekitar organ dalam.

Lemak perut dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan yang serius, mulai dari masalah metabolisme hingga peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Ini juga terkait dengan kanker payudara dan penyakit kandung empedu pada wanita.

Baca Juga: Orangutan Diberikan Vaksin Virus Corona setelah Terdapat Beberapa Gorila Terinfeksi di Kebun Binatang Amerika

Untuk menghilangkan lemak tubuh, seseorang harus melakukan diet dan olahraga, bukan kebiasaan buang air besar lebih sering.

Jika seseorang obesitas, hal pertama yang harus dilakukan adalah menambahkan jadwal olahraga ke dalam rutinitas harian yakni sekitar 30 menit perhari. Olahraga yang dilakukan juga bervariasi seperti berjalan santai, berenang, bersepeda, jogging atau angkat beban.

Olahraga yang cukup juga merupakan faktor penting untuk menjaga kebiasaan BAB agar tetap teratur.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Healthline


Tags

Terkini